Publik Di Minta Untuk Tidak Posting Dan Share Propaganda Kelompok Terorisme

Berita, Nasional135 Dilihat

TIMURPOST.com, JAKARTA – Beredarnya berita-berita Hoaks dan propaganda Terorisme yang terpublis dimedia sosial,  baik itu melalui Fecebook, Instagram, maupun Twitter yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

Dengan beredarnya berita-berita Hoaks maupun melalui propaganda Terorisme, sehingga disoroti oleh publik, baik itu organda-organda gerakan maupun aktivis-aktivis mahasiswa salasatunya LAKSI.

Melalui Kordinator LAKSI, Azmi Hidzaqi, mengatakan bahwa, kepada jaringan media online agar masyarakat berhati-hati dan juga mewaspadai propaganda yang di sebarkan melalui media sosial oleh kelompok radikalisme, sehingga berita-berita hoax yang bertebaran di media sosial dapat di kurangi, karena kelompok teroris ini sedang mencari simpati publik agar dapat melakukan serangkaian aksinya.

Baca Disini:

Selain itu juga, Kordinator LAKSI itu meminta masyarakat berhenti memposting serta melakukan share berita yang mengajak, atau melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang sah.

“Banyaknya pesan provokasi di medsos yang antara lain, berisi ajakan untuk melakukan perlawanan atau jihad untuk melawan aparat negara merupakan salah satu bentuk penyebaran ideologi radikal yang di tanamkan oleh kelompok terorisme,” Ungkapnya Azmi dalam Pres lirisnya. Selasa,(29/03/2022).

Ia juga menuturkan, masyarakat jangan sampai terjebak dengan narasi yang coba di bangun dan di sebarkan oleh kelompok radikal ini, sebaiknya masyarakat mewaspadai adanya ajakan untuk melakukan aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama yang kerap kali beredar di media sosial.

Dia juga menjelaskan bahwa. Provokasi yang beredar di media sosial, yang seringkali di sebarkan oleh kelompok radikal sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan, oleh karena itu generasi muda perlu mewaspadainya, dan kami mengajak generasi muda dan masyarakat pengguna media sosial untuk tidak turut serta memposting dan ikut menyebarkan konten, narasi dan porpaganda yang di bangun oleh kelompok radikal, dan kelompok terorisme,

“Kami mendukung apa yang tengah di lakukan oleh BNPT dan Team Densus 88 dan aparat kepolisian dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap konten dan narasi yang ada di medsos, yang memiliki tujuan untuk menyebarkan paham dan ideologi yang berbeda dengan ideologi negara, serta ajakan untuk melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” Bebernya.

Oleh karena itu, marilah kita turut mendukung peran dan langkah yang dilakukan oleh densus 88 selama ini dalam melakukan operasi pencegahan dan penindakan terorisme di Tanah Air.

“Sehingga peranan aparat kepolisian serta perangkat lainnya seperti BNPT dan Densus 88 dapat secara maksimal untuk menangkal dan melawan kelompok radikal yang kerap kali melakukan aksi kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” Pungkasnya Kordinator Advokasi Kajian Strategis Indonesia.

#tp/Gun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *