Tim Program Literasi Digital Organisasi Cipayung Kota Sorong, Kolaborasi Gelar Webinar

TIMURPOST.com, SORONG – Tim Program Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kemenkominfo) akan berkolabrasi dengan sejumlah organisasi Cipayung di Kota Sorong, dalam rangka untuk menggelar kegiatan webinar online dengan tajuk “Perempuan Berani Bersuara Melawan Pelecehan di Media Sosial”.

Organisasi Cipayung yang dilibatkan dalam kegiatan diantaranya, Kohati HMI Cabang Sorong dan Kohati HMI Cabang Manokwari, Koordinator bidang IMMawati PC IMM Kota Sorong, Sarinah GMNI Cabang Sorong dan PK IMM FKIP DEWANTARA UNIMUDA Sorong.

Kegiatan itu pun akan digelar pada (16/08) dan akan dibuka oleh Menteri Kominfo RI, Bapak Jonny G. Plate.

Alfaris Yasir, selaku Project Manager Literasi Digital Papua Barat kepada media ini mengatakan, kegiatan kolaborasi dengan tajuk “Perempuan Berani Bersuara Melawan Pelecehan Di Media Sosial”, tidak terlepas atas fenomena hiperbolik media sosial saat ini yang telah banyak memperlihatkan persoalan kasus pelecehan terhadap perempuan di dunia maya ( cyber-bullyng). Minggu, (14/08/2022).

“Kegiatan yang akan digelar dan sengaja kami mengajak teman-teman cipayung untuk berkolaborasi dengan tujuan untuk terus memperkuat semangat perjuang kita semua, untuk berani bersuara melawan peleceha perempuan di media sosial,” Ucapnya.

Kegiatan ini juga para narasumber akan memaparkan materinya dalam tiga perspektif, diantaranya kecakapan di gital, etika digital dan keamanan digital.

Lanjut kata faris, Kegiatan ini juga bisa mampu membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam berliterasi digital.

“Selain itu lebih jauh lagi karena memang kita telah berada di era revolusi Industri 4.0. Dimana setiap aktivitas kita berbasis pada ruang-ruang digital,” Ujar Faris.

Upaya kegiatan literasi digital di Papua Barat akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan media sosial secara bijak.

“Selain banyak informasi positif yang bisa diperoleh dari internet, sisi lain internet terutama media sosial juga banyak informasi negatif, misal ujaran kebencian, radikalisme, dan ekstrimisme. Sehingga masyarakat harus bijak dalam bermedsos agar tidak tidak berkonsekwensi pada jeratan UU ITE,” Jelasnya Faris pria dengan sapaan akrabnya.

Selain itu, media sosial juga memberikan ruang untuk menyampaikan informasi yang benar, serta digunakan untuk menggungkapka kasus kekerasan pelecehan terhadap kaum perempuan dan kasus-kasus lainya yang terjadi di sekitar kita.

“Maka kami mengajak seluru elemen masyarakat Papua barat untuk turut telibat dan mengikuti kegiatan webinar yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2022, dengan mendaftarkan diri melalui link registrasi berikut : https://bit.ly/LitDigPapBar016 atau bisa hubungi tim admin kami secara langsung,” tutupnya.

#tp/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *