TIMURPOST.com, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Independen Pemuda Pemerhati Indonesia (DPP LPPI) Dedi Siregar, dalam siaran persnya mengatakan, anggota Komisi III DPR Benny K Harman, yang mengusulkan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinonaktifkan dinilai sangat tendensius dan diduga sarat dengan tujuan politis.
“Padahal penon aktifan Kapolri bukan solusi yang tepat di saat ini, selain itu apa yang disampaikan Benny K Harman juga tidak didukung tujuan yang jelas, serta mengeneralisasir suatu perbuatan. Hal ini yang menjadi pertanyaan publik, apakah pak Benny memiliki kepentingan tersendiri,” Kata Dedi Siregar, Senin, (22/08/2022).
Dedi menilai, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo sudah sangat tepat dalam pengungkapan & pengusutan pada kasus Brigadir J, kita dapat melihat kerja kapolri dalam kasus ini terlihat sudah sangat profesional dan transparan dalam memproses penanganan kasus tersebut.
Baca juga
- DPP LPPI Apresiasi Strategi KAPOLRI Dalam Gerakan Berantasan Mafia Judi
- 25 Personil Di Periksa, DPP LPPI Bentuk Komitmen Kapolri Transparan Dalam Menuntaskan Kasus Hukum Brigadir J
- DPP LPPI; Apresiasi Dirlantas PMJ Atas keberhasilan Menangkap Para Pelaku Balap Liar Yang Menutup Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin
“Selain itu kapolri juga sudah jauh hari sudah membentuk tim khusus dan menggandeng sejumlah pihak bukan hanya beranggotakan internal Polri, tetapi juga dari eksternal, terdapat ada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tentu ini menjadi bukti bahwa kapolri sangat transfaran dalam mengungkap kasus Brigadir J,” Bebernya.
Disisi lain Dedi Siregar mengatakan, Kapolri sudah menyelesaikan kasus Brigadir J dengan baik, membuat kasus ini terang dan berpihak pada keadilan untuk keluarga Brigadir J, dan berkas perkara sudah masuk ke Kejaksaan Agung jadi mari kita tunggu hasil persidangan nanti.
“Kami juga meminta semua pihak menahan diri untuk tidak membangun stetmen yang merugikan sebelah pihak yang belum tentu kebenaranya serta jangan membangun opini dan narasi-narasi yang dapat menimbulkan penyesatan di media sosial,” Tutup Dedi Siregar.
#tp/Ghun