Oleh: Winni Zuhrita
Penulis adalah Sekum BEM FH UMMU
Setiap kita pasti memiliki orang yang berharga dalam hidupnya, seseorang yang menjadi tolak ukur ataupun motivasi dalam segala hal, yang bahkan bisa dijadikan tempat curhat, keluh kesah. Seseorang yang tidak pernah meminta lebih dari kita, seseorang yang setia memberikan doa disetiap sujudnya dan seseorang yang bahkan rela mengorbankan jatah makannya dan kebahagiannya untuk kita, penyemangat yang selalu menjadi alasan disetiap perjalanan yang kita tempuh.
Ibu, ia adalah sosok yang sangat istimewa dan tiada duanya bagi setiap anak. Ia adalah seseorang tidak dapat digantikan oleh siapapun, bahkan oleh ayah sekalipun. Sejauh apapun kita melangkah baik itu untuk mencari ilmu, berbakti kepada suami atau kerja, ibu menjadi tempat pelukan terindah.
Wanita yang dilihat oleh segelintir orang bahwa wanita tersebut lemah, karena faktor pendidikan yang menjadi latar belakang pandangan orang banyak sering menjadi bahan olokkan karena pendidikan yang mungkin tidak terselesaikan karena biaya yang tidak mencukupi. Ibu, adalah sosok wanita tangguh yang menjadi tolak ukur seorang anak untuk menjadikan motivasi hidupnya.
Dia sang ibu yang mengandung selama Sembilan bulan, merawat, menyusui dan membesarkan seorang pejabat, perwira, hakim, pengacara, polri, kepala desa, camat, bupati, wali kota, gubernur bahkan seorang presiden sekalipun.
Tak ada niatan untuk meminta balasan ataupun rasa belas kasihan untuk dirinya, walaupun sudah membesarkan dan merawat dengan susah payah untuk seorang anaknya. Tidak pernah berfikir walaupun berbagai musim menjadi penghalang untuk merawat walau panas, hujan melanda tetap teguh merawat dengan sepenuh hati. Tidak berfikir sudah makan untuk mengisi isi perutnya, walaupun sangat lapar karena belum mengisi perut dari pagi ia rela memberikan makan tersebut untuk anaknya seorang.
Penuh kesabaran yang ia kumpulkan dan niat untuk merawat sang buah hatinya. Tidak mengenal lelah, tidak mengenal hari, tidak mengenal malam ataupun siang kasih sayangnya selalu tercurahkan sepenuhnya untuk sang buah hati. Walaupun keringat yang mengucur deras, air mata yang mengalir begitu deras karena kesakitan dan kelelahan ia selalu tampak kuat untuk anaknya.
Setetes air susu yang sejak lahir ia berikan saat kecil, bisa menghidupkan seorang anak hingga berpuluh-puluh tahun. Walau dengan air pakaian lusuh yang ia gunakan ia tetap menjadi seorang ibu untuk kita. Perhatian seorang ibu sangat berpengaruh untuk anaknya saat seorang anak tersebut dalam keadaan terpuruk dan membutuhkan motivasi.
Ada seorang ahli mengatakan “a mother is a woman who shows you the light when you just see the dark”– (Grimaldos Robin). Seorang ibu adalah seorang wanita yang menunjukan anda cahaya ketika anda hanya bisa melihat kegelapan. Nasihat seorang ibu diibaratkan cahaya yang mampu menerangi kegelapan. Disaat kita merasa bingung dan putus asa karena merasa tak ada jalan keluar saat mengalami masalah, biasanya dengan mngikuti nasihat yang diberikan ibu, masalah bisa kita selesaikan. Kalimat tersebut adalah menjadi bukti bahwa bagaimana peran dan keikhlasan seorang ibu yang dijadikan madrasah utama bagi anak-anaknya. Jangan melihat apa yang dipakai sang ibu tapi lihatlah apa yang diberikan sang ibu untuk anak-anaknya.
Maka dari itu berterima kasihlah kepada sang ibu yang telah menjadi madras ah utama bagi kita yang menjadi sumber kehidupan yang indah. Sang ibu adalah sosok wanita multitalent yang menjadi pemandangan indah bagi anak-anaknya, karena bagi penulis ibu adalah penopang utama dikala jatuh dan di kala susah.