TIMURPOST.com, SORONG–Kampus adalah laboratorium pengetahuan yang patut di jaga dan dirawat. Oleh karena dari kampuslah proses regenerasi terjadi. Kalau hari ini kampus telah menjadi sarang bagi penjahat kelamin maka sudah sepatutnya hal itu di sikapi bersama.
Ketua dpc permahi sorong Ichal abusama mengatakan masalah pelecehan seksual yang di lakukan oleh salah satu oknum dosen yang ada di suatu universitas adalah tindakan yang juga turut mencedrai nama baik instansi.
Dugaan Kasus ini terjadi di unversitas victory sorong. di mana, ada salah satu oknum dosen yang melakukan pelecehan terhadap mahasiswinya sendiri, jumat 02/12/2022
Di tambah lagi korban tersebut bukan malah mendapat perlindungan dari pihak kampus, tapi kampus malah terkesan menyimpang,”Ujar Ichal
”Tak hanya masalah pelecehan, kampus universitas victory sorong mengalami krisis kepemimpinan bahwa rektor universitas victory sorong gagal dalam mendidik anak-anak nya.
Ia mengatakan rektor telah melakukan drop out dua mahasiswanya secara sepihak. mahasiswa yang diantaranya adalah korban pelecehan dan satu lagi adalah ketua BEM Universitas Victory Sorong.
Ketua DPC Permahi menyebutkan rektor mengeluarkan mahasiswanya adalah tindakan yang sangat tidak rasional.
Mirisnya pelaku pelecehan seksual tersebut masih mendapatkan hal yang istimewa. pelakunya masih berstatus dosen aktif.
”Saya takutnya serta mencurigai rektor mempunyai asas ketergantungan terhadap si pelaku tersebut sehingga tidak bisa mengeluarkan dosen tersebut toh mala mengeluarkan dua mahasiswanya”
Kalau saat ini rektor mengeluarkan dua mahasiswa sudah sesuai dengan alur main dari pada statuta universitas victory sorong, maka hari ini saya selaku ketua dpc Permahi sorong mempertanyakan soal keberadaan statuta perguruan tinggi tersebut.”Ungkapnya
Saya yakin dan percaya sekalipun ada statutanya pasti tidak ada hal yang menjelaskan jika mahasiswa itu di drop out oleh karena alasanya hanya demo. Apa lagi aksi demonstrasinya di laksanakan dalam lingkungan kampus universitas victory sorong.”Tuturnya
”Saya takutnya statuta perguruan tinggi universitas victory sorong ini keberadaanya menjadi bomerang untuk kita semua”.
Olehnya itu Sekali lagi, untuk pa rektor yang saya hormati agar segera mencabut surat keputusan rektor tentang drop outnya dua mahasiswa tersebut. Kalau tidak aksi demonstrasi tersebut akan dilakukan sterusnya bahkan sampai malaikat turunpun akan berjalan.” Tegas ichal abusama kepada kru posttimur.com
Terakhir, Saya ingin mengingatkan kepada semua elemen masyarakat kota sorong dan sekitarnya agar kiranya kedepan jika ingin anak kalian aman dalam cengkraman penjahat kelamin ( lesbian ), maka pilihlah perguruan tinggi yang kemudian tidak memiliki nuansa seksualitas berlibihan. Sebab tindakan yang di lakukan oleh oknum dosen ini sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. ”Tutup Ketua Dpc Permahi Sorong
#tp/Zahra