Posttimur.com, Ternate–Orang tua wali dan Anaknya diduga diperlakukan dengan tidak baik oleh kepala sekolah dan empat Orang Guru di Sekolah Dasar 32 kalumata Kota Ternate, pada Rabu lalu (17/04/24).
Informasi yang dihimpun Media Postimur.com, Ibu Nisa (47) tahun salah satu orang tua wali yang mengikuti rapat pemanggilan oleh pihak sekolah bersama dengan Komite, kabid pengawasan SD dan sejumlah orang tua wali dalam rangka pengembalian uang pungutan Liar (Pungli).
Ibu Nisa orang tua wali mengungkap, Ia mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh pihak sekolah lantaran hanya mempertegas ucapan kabid pengawasan SD ketika menyampaikan soal Guru yang berjualan disekolah.
“Saya hanya mempertegas ucapan dari kabid pengawas SD yang melarang Guru berjualan di sekolah, hanya saja yang terjadi adalah saya mendapatkan perlakuan tidak baik, ketika rapat selesai”, ucap Ibu Nisa orang tua Murid.
Ibu Nisa merasa dirinya diancam oleh pihak sekolah, sebab ia salah salah satu dari 5 korban yang pernah memberikan informasi kepada pihak Ombudsman terkait pungutan liar (Pungli) di SD 32 kalumata, katanya.
“Pada hari Rabu tanggal 18 kemari, setelah rapat pengembalian uang (pungli) kepada orang tua wali, saya didatangi rombongan, dari kepala sekolah sarifa Djumati, empat Orang Guru dan dua orang tua wali” Cetusnya.
Ia juga sesalkan kenapa anaknya menjadi Korban atas kejadian tersebut, Humaira Umar anak berusaha 10 tahun yang ditunjuk oleh kepala sekolah Sarifa Djumati dan tidak bercerita sembarang kepada orang tua murid.
Terpisah, setelah awak Media hendak menemui kepala sekolah pada tanggal 20 untuk memintai keterangan terkait kebenaran intimidasi terhadap korban, pihak kepala sekolah 32 menyampaikan bahwa masalah pungli sudah selesai dan kedatangan kepala sekolah dengan ke empat guru untuk mengembalikan uang pungutan liar (Pungli).
“Masalah sudah selesai untuk pungutan, kami dari pihak sekolah sudah mengembalikan uang kepada sejumlah orang tua murid”, cetus sarifa kepala sekolah SD 32 kalumata Kota ternate.
Awak media menanyakan soal intimidasi kepada Ibu Nisa dan anaknya yang mendapatkan perlakuan yang tidak sepantas dilakukan oleh kepala sekolah, hanya saja kepala sekolah tidak berkomentar apa-apa malah mengusir wartawan agar meninggalkan ruang kerja kepala sekolah, dan berteriak agar segera tinggal halaman sekolah 23 kalumata kota ternate. (*)
Reporter : Un
Editor : Ajim