Posttimur.com–Carut marut situasi internal Pergerakan mahasiswa islam Indonesia cabang ternate dalam kondisi yang tidak kondusif ini membutuhkan pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang loyal dan bertanggung jawab untuk mampu membawah organisasi pada rel perubahan,
Tetapi pada konteks ini semenjak diterapkannya sahabat Irwan E latumeten sebagai ketua cabang periode 2023-2024 seharusnya organisasi PMII cabang ternate yang di nahkodai dalam perjalanan-nya harus mampu menyusun modul perubahan yang itu nantinya berimplikasi terhadap sumber daya manusia yang berada di pmii cabang ternate.
Mala sebaliknya fakta di lapangan membuktikan bahwa selama masa periodesasinya program yang begitu banyak disusun hanya dijadikan sebagai formalitas semata karena hanya sebagian program yang dijalankan tetapi program itu hanya berimplikasi terhadap kalangan elektoral dan tidak pernah menduduki secretariat yang merupakan tempat perubahan itu pada hal sudah di atur di dalam peraturan organisasi Bab II tentang sebab-sebab lowongan pasal 3 ayat 2 poin a yakni tidak pernah datang ke kantor sekretariat organisasi PMII dan ironisnya lagi anggaran hibah dari dispora yang diberikan di setiap organisasi cipayung plus dan PMII cabang Ternate mendapatkan sebesar 25 juta, dari total 25 juta Rupiah yang diketahui telah terpakai 7 juta Rupiah untuk pelatihan kader dasar (PKD) dan sisanya 18 juta Sampai saat ini belum diketahui secara jelas. seharusnya 18 juta itu difungsikan untuk kebutuhan secretariat dan kebutuhan Komisariat serta Rayon.
Selain itu juga di akhir periodesasinya rapat yang dilaksanakan Pengurus cabang bersama Rayon dan Komisariat untuk membicarakan pembentukan badan pekerja konfercab (BPK), dari rapat itu telah disepakati untuk pembentukan Badan pekerja konfercab tetapi kemudian dalam perjalanan-nya demisioner Irwan E Latumetan Tidak mau mengeluarkan Surat Keputusan (SK) BPK dan beliau tidak bertanggung jawab untuk melaksanakan konferensi cabang dan hanya mau melanggengkan kekuasan untuk memanfaatkan organisasi demi kepentingan segelintir orang.
Kami menilai hal ini merupakan pembodohan, oleh karena itu BPK Bersama Komisariat Dan Rayon mereka tetap Menjalankan tugas-tugas BPK berdasarkan ungkapan yang disampaikan oleh ketua cabang oleh karena itu BPK membuka pendaftaran sampai pada pleno-pleno untuk menentukan calon ketua cabang pmii ternate.
Ketidak bertanggung jawabnya sahabat demisioner ketua cabang irwan e latumetan dalam menjawab tantangan menuju perubahan membuat sahabat/I yang berada pada tingkat rayon dan komisariat membangun gejolak untuk menuntut yakni :
- Mendesak PKC PMII MALUT secepatnya menyelesaikan masalah Pmii cabang Ternate
- Menduga demisioner ketua cabang irwan e latumetan telah melakukan penggelapan anggaran hibah dari kadis dispora sebesar 25 juta, mendesak adanya transparansi anggaran
- Menolak keras konfercab tandingan yang akan dibuat oleh demisioner ketua cabang irwan e latumetan
- Mengecam kepada demisioner ketua cabang irwan e latumetan stop menyalahgunakan wewenang
- Mendesak kepada demisioner Ketua cabang irwan e latumetan secepatnya melaksanakan pembukaan konferensi cabang dan melanjutkan pleno penetapan ketua cabang dikarenakan demisioner sudah membuat pengakuan kepada sahabat/I
Jika poin tuntutan di atas tidak terealisasi maka komisariat dan rayon akan menarik diri dan membentuk cabang baru. (*)
- Komisariat IAIN Ternate
- Komisariat ISDIK Kie Raha
- Komisariat 45 UMMU
- Komisariat Persiapan UNUTARA
- Rayon FKIP
- Rayon Tarbiyah
- Rayon FUAD
- Rayon FEBI
- Rayon Law Student
(Rilis Pers)