TIMURPOST.com, HALTENG – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Komunitas Kota Weda Kesal dengan Rekrutmen Manajemen PT. IWIP dan sejumlah Perusahaan di Halmahera Tengah (Halteng) Maluku Utara (Malut).
Pasalnya, putra-putri lokal berulang kali memasukan lamaran di beberapa perusahan tambang, salasatunya PT. IWIP yang akan menghabiskan waktunya di Wilaya Kab. Halmahera Tengah dengan menggarap hasil alam, namun perusahan tersebut dengan sendirinya menolak lamaran warga pribumi di Kab. Halmahera Tengah.
Hal tersebut juga, pihak manajemen seperti sengaja tidak mengakomodir lamaran Asli Putra-Putri Lokal.
Arman kepada media ini mengatakan bahwa, torang kasi masuk lamaran ulang-ulang tapi Manajemen PT. IWIP taramau tarima tong pe lamaran apalagi Kontraktor kontraktor, apalagi Security, dan bagian Administrasi, musti pake Rekomendasi dari Pak Bupati dengan Wakil Bupati baru dong(mereka-red) Kase lolos.
“Tamba dengan sejumlah Anggota DPRD Halteng, supaya kepentingan 2024 dorang pe suara tamba banyak, kalu tarada Manajemen dong(mereka-red) buang tong pe lamaran,” Ungkap Arman yang juga pemuda Weda.
Namun Fitri juga membenarkan hal tersebut, banyak Departemen di dalam PT. IWIP, Safety, Enviro, Clinik, eksternal, apalagi bagian Security dan Administrasi, kebayakan di isi sanak famili dan orang dekat kariyawan lama PT. IWIP di masing-masing departemen.
Fitri Menggap hal ini pola perekrutan yang telah menjadi rahasia umum baru Torang orang Asli dong Tara mau Tarima.
Memang benar setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan Pekerjaan, tapi Manajemen PT. IWIP sudah seharusnya menperhatikan Orang Lokal lagi, karena dampak negatif dari pertambangan itu Torang yang rasakan langsung.
“Jangan bikin laporan Foya-foya di Pemerintahan Halteng dengan Dalih pekerja Lokal Halmahera Tengah 70% telah Terserap masuk, padahal Orang Dalam Numpang KTP,” Kesal Rian.
Di momentum Mey Dey hari buruh torang (Kami-red) pemuda Kota Weda so tara (tidak-red) percaya Pemerintah Daerah apalagi Dinas Tenaga Kerja Halmahera Tengah dengan PT. IWIP tamba juga di tambang dengan semua sub Kontraktor di kab. Halaman Tengah, jadi torang (kami-red) akan Konsolidasi besar-besaran di tanggal 1 – 4 – 6 – 8, tetap boikot Perempatan Kilometer 3 dan Perempatan Jalur Industri.
“Torang (kami-red) orang lokal di Weda sekarang so jadi penonton di negeri sandiri tu. Torang akan minta bantu ORGANDA, MAHASISWA dan Sejumlah Elemen Pemuda,” Ungkap Saifullah dengan wajah yang kesal.
“Untuk pemblokiran jalur kilometer tiga kota weda, sebagai salah satu akses menuju perusahan raksasa tersebut. Kalo orang lokal tara bisa masuk ke PT. IWIP buruh lain juga tak boleh masuk ke Iwip apalagi orang IWIP mo masuk di Weda tetap Blokir,” Pungkasnya.
#tp/Fhata