Ziarah Ke Makam Sultan Zainal Abidin, Hasby Yusuf; Mendoakan dan Ambil hikmah Jejak Agung Sultan Jou Maba

TIMURPOST.com, TIDORE – Ziarah ke Makam Sultan Tidore Zainal Abidin Syah, Hasby Yusuh berharap generasi muda Maluku Utara belajar dari toko-toko pahlawan kita, Selasa (03/10/2023)

Sultan Tidore Zainal Abidin Syah, yang dikenal sejarah dengan sebutan “JOU MABA “. Sebutan tersebut didapat karena beliau menjadi satu-satunya “Sultan Tidore” yang memilih melepaskan mahkota Sultan dan hidup seperti rakyat biasa di Maba.

Jejak pribadi yang mulia diatas pusara kuburan yang sederhana yang jauh dari negeri Istana megah Sultan di Tidore. Saya memilih menziarahi kuburannya tidak sekedar mendoakan tetapi mengambil hikmah dari jejak agung kepribadian sang Sultan yang bersejarah ini,” Tutur Hasby.

Pada periode Kejayaan Kesultanan Tidore saat dipimpin oleh Syaidul Jehad Amiruddin Syaifuddin Syah Muhammad El Mab’us Kaicil Paparangan Jou Barakati atau Sultan Nuku (1797-1805). Namun saat Sultan Nuku wafat, trah kepimpinan Sultan Tidore dilanjutkan oleh adik Nuku, Sultan Zainal Abidin Syah (1805-1810).

Namun penjajah Belanda tak ingin Tidore dipimpin oleh Sultan yang tak bisa dikendalikan. Karena dimasa kekuasaan Nuku, Belanda dan para penjajah tak bisa mengendalikan monopoli perdagangan di wilayah Kesultanan Tidore dan daerah taklukkan dari Halmahera, Seram hingga Papua.

Karena itu Belanda mencoba memecah kekuatan Tidore dengan mendukung Prince Mossel atau Sultan Matahuddin Muhammad Taher untuk mendegradasi kekuasaan Sultan Zaenal Abidin.

Tidak ingin ada pertumpahan darah, maka Sultan Zainal Abidin Syah memilih untuk meninggalkan singasananya di Tidore. Beliau dan keluarga kemudian ke Bicoli hingga akhir hayatnya. Beliau dikenal dengan Sebutan “JOU MABA”.

Sikap Sultan Zainal Abidin Syah, patut diambil pelajaran oleh kita bahwa kekuasaan itu penting untuk tegaknya kebaikan bersama. Tetapi jika tahta kekuasaan akan melahirkan prahara dan permusuhan antar saudara maka memilih untuk meletakkan mahkota kekuasaan adalah bagian dari ijtihad politik yang mengagungkan.”Tutup Hasby Yusuf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *