Posttimur.com, Ternate–Dengan dilantiknya Muhlis Djumadil, sebagai kadis Pendidikan Kota Ternate, awalnya ia Kadis Perindag, yang sempat heboh di beberapa bulan lalu bahwa Muhlis Djumadil, ini sempat menyampaikan bahasa yang tidak beretika kepada etnis TOBELO serta menimbulkan ketersinggungan seluruh keluargga besar orang Tobelo.
Amp-Togammaloka Maluku Utara lakukan protes terbuka Senin, 29 Mei 2023 yang lalu, saat bahasa rasis atau bahasa tidak mengenakan itu di ujarkan oleh Muhlis, mereka menekan Walikota guna memecat Muhlis Djumadil, sebagai Kadis, hasil protes itu engan di iakan Walikota Ternate Tauhid Suleman.
Kini suasana kembali beruba siang tadi Rabu, 07 Februari 2024 pengkhianatan kembali dilakukan oleh Walikota kepada masyarakat Halmahera Utara melalui pelantikan Muhlis Djumadil sebagai kadis pendidikan kota Ternate. (07/02/024)
Ketua Umum Amp-Togammaloka Mhamad Iram Galela, saat kepada media Posttimur.com, “memastikan jika Walikota mempertahankan keputusan ini, maka saya akan arahkan seluruh anggota, Masyarakat Halmahera Utara bahkan hingga alumni, untuk turun gunung memboikot kantor Walikota Ternate”, Sebut Iram.
“Saya menilai tindakan ini adalah upaya menciptakan kegaduhan antara masyarakat dengan para pihak pemerintah, mestinya Walikota Ternate harus lebih jeli memahami situasi masyarakat yang terkena ujaran rasis”, Jelas Iram.
Lewat pesan ini bahwa ada hal yang harus dihargai Walikota sebagai wahana untuk menjaga keselarasan kestabilan masyarakat Tobelo yang ada di Ternate
Selain itu juga, “mengharggai keluargga besar Amp-Togammaloka. Hati kecil tidak menerima bukan soal jabatan yang di emban tapi mahluk seperti Walikota Ternate Tauhid Soleman lewat kebijakan mengangkat kembali pelaku rasisme justru telah menginjak nama besar keluargga besar Amp-Togammaloka serta masyarakat Tobelo pada umumnya”. Tutup Iram.
Reporter : Ajim Umar
