Posttimur.com, Halut–Kami Ampp-Togammoloka hendak ingin agar KPK lakukan tindakan yang berkelanjutan dalam hal ini harus lebih jeli melihat beberapa persoalan di Maluku Utara, terlebih Khususnya dibagian Halmahera Utara, Kamis (07/03/024).
Dinamika carut marut problematika pemerintahan Provinsi Maluku Utara dengan berbagai macam masalah yang tak kunjung selesai, mulai dari masalah tata kelolah birokrasi yang bertolak belakang dengan aturan, sumberdaya birokrat, tidak tepat sasaran pada bidangnya.
Begini pernyataan ketua Ampp-Togammoloka, Muhamad Iram Galela, saat di temui wartawan Posttimurcom. “Hak-hak honorer dan ASN tidak terlaksana, ditambah masalah perizinan disektor pertambangan, sangat disayangkan, dari sekian banyak masalah dengan di seretnya orang nomor 1 Pemprov Maluku Utara Abd Gani Kasuba ke jeratan hukum lewat kasus OTT oleh KPK”. Sebut iram
KPK melakukan pendalaman terhadap beberapa OPD terkait dan benar adanya penyelewengan hingga menemukan aliran dana tak wajar mulai dari suap-menyuap, beberapa pimpinan OPD hingga pihak swasta terjerat dalam kasus berantai ini.
“Kami mendengar informasi bahwa Kaban BAPEDA Halmahera Utara Azis Bopeng juga di periksa KPK dalam dugaan kasus Program Hibah Sanitasi tahun 2022 di Halmahera Utara, juga salah satu pimpinan partai politik,
dan sekaligus DPRD yakni ketua DPRD Halmahera Utara pun ikut diperiksa karena ada digaan menerima uang pada 22 April 2022 senilai 95.800.000 dan 26 April 2022 dengan besaran 80.000.000.
Selain masalah di atas, ada pula masalah tidak dibayarnya TPP ASN hingga 1 tahun lebih, honorer guru, tenaga kesehatan hingga di OPD teknis lain 2-3 bulan, bahkan masalah ini bisa berimplikasi pada seluruh sektor pelayanan publik di Halmahera Utara.
“Oleh sebab itu saya meminta KPK secepatnya melakukan proses pemeriksaan lanjuta terhadap Kaban BAPPEDA Halut, Azis Bopeng, serta Ketua DPDR Halut, Jenlis Kitong, agar dapat melahirkan kepastian hukum, saya juga menyimpulkan bahwa bukan hanya pada BAPPEDA dan Ketua DPRD pasti juga di dinas lain, jika benar ini sangat disayangkan” Tutup Iram
Reporter : Ajim