Pandangan Kaum Milenial Terhadap Hari Kemerdekaan

Opini500 Dilihat

Opini_posttimur.com, bagaimana yang telah kita lewati secara bersama bahwa setiap tanggal 17 Agustus Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan sebagai momen bersejarah ketika Negara ini memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan.

Namun, ketika kita merayakan peristiwa yang berlangsung lebih dari beberapa dekade yang lalu, Sebagai Kaum Milenial punya makna yang berbeda dalam momen Hari Kemerdekaan. Lalu bagaimana Kaum Milenial ini memandang Kemerdekaan? Karena dalam pikiran tidak terbayang bagaimana Kakek dan Nenek atau Moyang-Moyang kita berjuang membawa senjata dengan bahas dasar bambu. Pastinya Generasi Milenial memiliki cara pandang yang unik tentang makna Kemerdekaan dan bagaimana hal tersebut relevan dalam kehidupan modern mereka. Penulisan ingin mengeksplorasi perspektif Kaum Milenial terhadap Hari Kemerdekaan dan bagaimana momen bersejarah ini berhubungan dengan perjuangan mereka di Era Digital.

Kemerdekaan Dalam Konteks Sejarah

Bagi Kaum Milenial, peristiwa Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945 terjadi jauh sebelum mereka dilahirkan. Namun, bukan berarti mereka meremehkan arti penting perjuangan para Pahlawan dalam mencapai kemerdekaan. Sebaliknya, mereka menghargai sejarah dan memahami bahwa kemerdekaan adalah hasil dari pengorbanan dan perjuangan generasi sebelumnya. Generasi Milenial menganggap peristiwa tersebut sebagai fondasi bangsa yang harus dijaga, dipupuk, dipelihara sekaligus dihargai. Karena mereka berpikir, mana mungkin terjadi kebebasan bagi mereka jika tidak ada jerih payah perjuangan Generasi sebelumnya.

Kemerdekaan Dalam Konteks Modern

Bagi Kaum Milenial, Kemerdekaan tidak hanya berarti pembebasan dari penjajahan fisik, tetapi juga pembebasan dari cara pikir, ketidakadilan sosial, dan pembatasan dalam berkarya dan berbicara. Teknologi dan akses ke informasi telah mengubah cara mereka melihat dunia dan berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat. Dalam Era Digital ini, Kaum Milenial menggunakan Platform Sosial Media Baru (Youtube, TikTok, FB, IG, Twitter, dll) untuk menyuarakan pandangan dan memperjuangkan hak-hak mereka.

Kemerdekaan Dalam Berpikir dan Berpendapat

Kaum Milenial memandang kemerdekaan sebagai hak untuk berpikir bebas dan berpendapat. Mereka menuntut keadilan sosial, kesetaraan, dan kesempatan yang sama tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau gender. Mereka percaya bahwa kemerdekaan bukan hanya sekadar menjadi bangsa merdeka, tetapi juga menghargai keberagaman dan mendukung inklusi sosial.

Peran Teknologi Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberi Kaum Milenial akses ke beragam informasi dan wawasan. Mereka menggunakan media sosial dan internet untuk menyebarkan informasi, menyuarakan pendapat, dan menggalang dukungan untuk isu-isu yang mereka anggap penting. Aplikasi dan teknologi juga mempermudah mereka untuk berkontribusi dalam masyarakat dan berpartisipasi dalam gerakan sosial.

Tantangan Generasi Milenial Dalam Mewujudkan Kemerdekaan

Generasi Milenial menghadapi beragam tantangan dalam mewujudkan Kemerdekaan, baik itu dalam konteks sosial, ekonomi, politik, maupun lingkungan. Terdapat beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh generasi milenial dalam upaya mencapai kemerdekaan.

Ketidaksetaraan Ekonomi.

Generasi Milenial sering dihadapkan pada kesenjangan ekonomi yang signifikan. Biaya hidup yang tinggi, harga properti yang mahal, dan tingginya tingkat pengangguran membuat mereka menghadapi tantangan finansial yang serius.

Kualitas Pendidikan

Akses ke Pendidikan yang Berkualitas, meskipun akses ke pendidikan semakin meningkat, generasi milenial di beberapa wilayah masih menghadapi tantangan dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Biaya pendidikan yang tinggi dan kualitas pendidikan yang bervariasi dapat mempengaruhi kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan mengembangkan potensi mereka sepenuhnya.

Dunia kerja (Industrialisasi)

Tuntutan Dunia Kerja yang Berubah-rubah. Perubahan teknologi dan perubahan dinamika pasar kerja telah menghadirkan tantangan baru bagi generasi milenial. Mereka dihadapkan pada tuntutan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi, mobilitas pekerjaan, dan lingkungan kerja yang berbeda dari generasi sebelumnya, kehadiran industrialisasi yang bercokol di Negri ini semakin masif memungkin skill dari setiap individu dapat di angkutan, bernilai positif sekaligus distrukitif terhadap Alam sekitar.

Lingkungan Politik:

Lingkungan Politik yang Kompleks. Generasi Milenial dihadapkan pada lingkungan politik yang kompleks dan penuh ketidakstabilan. agar dapat meninggalkan planet yang layak huni bagi generasi mendatang.

Kecepatan Teknologi (Sosmed)

Tekanan Sosial Media dan Teknologi. Meskipun teknologi memberi mereka akses ke informasi dan memfasilitasi koneksi sosial, generasi milenial juga menghadapi tekanan yang datang dengan eksposur terus-menerus terhadap media sosial dan teknologi.

Itulah beberapa Tantangan Generasi Milenial saat ini. Namun meskipun Generasi Milenial menghadapi tantangan-tantangan di atas, mereka juga memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Mereka dapat berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, mengadvokasi perubahan politik yang lebih baik, dan memperjuangkan isu-isu penting seperti kesetaraan, keberagaman, dan keadilan. Dengan semangat, kerja keras, dan kolaborasi antar generasi, generasi milenial dapat terus melangkah maju menuju kemerdekaan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan.

 

Penulis : Mursid Puko (Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara)

editor: uuu

Reporter: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *