Seribu kebaikan Bukan menjadikan mu Malaikat, Tapi satu Kesalahan dapat menghakimi Mu Seribu Tahun

Anugra

Breaking News107 Dilihat

POSTTIMUR. COM, OPINI. Barangkali ada hikmahnya di balik semua perjuangan, sebagian kecil menganggap sebagai sesuatu tidak usah ingat tentang pengorbanan, pembelaan terhadap mereka jauh lebih diutamakan dari pada sisi kebaikan untuknya.

Apa artinya dengan sebuah pepatah, “jika memakan kacang Jang lupa kulitnya” sebuah perumpamaan jika seseorang sangat membantu dalam hidupmu, barangkali jasanya tidak dibuang ke selokan. Sebagai syarat kebaikan pernah diberi pertolongan dalam hal kebaikan, kita justru naif dengan soal-soal beginian yang perlahan mengikis habis soal kebaikan orang lain. Masih ingat betulkah kita? Soal frase kalimat. Seribu kebaikan Runtuh dengan satu kesalahan.

Dalam dunia kekinian orang hanya menikmati kesenangan, hampir separuh dari manusia yang hidup dunia ini. Tapi lupa soal-soal kebaikan, cepat atau lambat semua jasa akan dibicarakan dibelakang, di gang-gang, trotoar, pasar, dan di depan jalan, hampir setiap detiknya kata per kata dikeluarkan dalam membenarkan diri mereka.

Selain itu kita terlalu naif dengan kehidupan orang lain, tahukah kita tentang Malaikat. Kebaikan yang engkau lakukan seribu kali sekalipun belum tentu mendapatkan penghargaan dari orang lain. Namun satu kesalahan saja yang engkau lakukan sudah cukup bagi orang lain untuk menertawakan dirimu.

Itulah hukum yang berlaku di dunia ini. Tidak adil dan menyakitkan memang, namun tidak perlu larut dan menjadi bagian untuk berlaku tidak adil dan menyakiti sesama.

Seribu kebaikan dalam hidupmu belum tentu menjadikanmu sebagai malaikat di dunia, tetapi satu kesalahan saja segera dapat membuatmu menjadi iblis terkutuk dan menjadi penghuni neraka jahanam.

Demikianlah manusia seringkali menghakimi sesamanya tanpa perasaan. Satu kesalahan membuatmu menjadi terdakwa yang seakan layak dihukum mati.

Satu kesalahan saja, dapat memusnahkan seribu kebaikan, karena kesalahanmu lebih berkesan dibandingkan kebaikan yang pernah engkau lakukan sepanjang hidupmu.

Walaupun berbuat baik tidak menjadikanmu sebagai malaikat di dunia, tetaplah hidup dalam kebaikan demi kebaikan itu sendiri.

Walaupun hanya karena satu kesalahan engkau dianggap tiada beda dengan iblis dan setan alas, janganlah kecewa dan hendak membalas.

Lupakan dan tidak perlu sakit hati, tapi jadikan sebagai kesempatan untuk mengkoreksi diri dan berhati-hati dikemudian hari. Jadikan sebagai vitamin lebih untuk menyehatkan jiwamu.Lagi pula, kata “iblis” tidak akan membuatmu menjadi iblis, bukan?

Kasihanlah orang-orang yang suka menghujat sesamanya dan menghakimi orang lain. Karena orang yang suka menghujat dan menghakimi, adalah orang yang patut dikasihani dalam kebaikan dan kemuliaan palsunya.

Kekotoran batin masih menyelimuti kebersihan hatinya, sehingga tidak dapat melihat terang dan kebaikan orang di sekitarnya.

Karena orang-orang baik dan bijak tidak akan berani menghujat dan menghakimi kesalahan orang lain. Ia lebih peduli pada kesalahan dirinya sendiri, kesalahan orang lain dianggap sebagai kesalahan dirinya juga. Ia lebih bisa memaklumi dan memaafkan orang lain. Itulah orang baik yang sesungguhnya.

Editor: uuu

Reporter: Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *