Makna Pembangunan: Lebih Dari Sekedar Pertumbuhan Ekonomi

Opini84 Dilihat

Oleh : Nurhany Idham
Mahasiswa Universitas Khairun Ternate, Prodi Ekonomi Pembangunan

Ketika kita mendengar kata “Pembagunan”, beberapa orang langsung meningkatkan dengan pertumbuhan Ekonomi hingga angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang meningkat, serta mengkaitkannya dengan Infrastruktur yang semakin bertambah maju. Namun, apakah pembagunan hanya sebatas itu?

Dalam Ekonomi Pembangunan, konsep pembagunan tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi semata, akan tetapi diukur dari aspek pemerataan kesejahteraan, peningkatan kualitas hidup, serta keberlanjutan lingkungan. Sebuah negara tentu saja bisa mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi jika kesenjangan sosial semakin melebar dan lingkungan rusak akibat eksploitasi sumber daya, apakah hal ini bisa dikatakan sebagai pembagunan yang sukses? Oleh karena itu, pemahaman mengenai pembagunan harus mencakup berbagai aspek yang lebih luas dari pada sekedar pertumbuhan ekonomi.

Tulisan ini akan membahas sedikit makna Pembagunan yang lebih luas, mencangkup aspek ekonomi, sosial, serta lingkungan.
Stagnasi adalah salah satu musuh bebuyutan untuk negara berkembang, setiap negara sangat menghindari kata tersebut. Untuk menghindari kata tersebut, dibutuhkan analisis yang tajam dalam masalah Pembagunan. Secara umum, ekonomi pembangunan adalah sebuah cabang ilmu ekonomi yang dapat menganalisis masalah-masalah yang sering sekali di hadapi oleh negara yang sedang berkembang serta ilmu ini juga yang mencari solusi atau cara-cara untuk mengatasi permasalahan tersebut agar pembangunan ekonomi di negara tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka Panjang.

Pembangunan adalah proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Padahal hakekatnya Pembangunan merupakan usaha sadar manusia untuk mengubah keseimbangan dari tingkat kualitas yang dianggap kurang baik ke keseimbangan baru pada tingkat kualitas yang dianggap lebih tinggi (Lestari et al.). Berarti bisa kita artikan kalau pembagunan merupakan proses perencanaan yang dilakukan secara sadar dan pastinya terencana serta teratur, karena mustahil suatu pembangunan dilakukan tanpa ada perencanaan dan pertimbangan didalamnya.

Adam Smith, dalam bukunya The Wealth Of Nations, menjelaskan bahwa pertumbuhan suatu negara dipengaruhi oleh kebijakan Laissez-faire, yakni memberi kebebasan penuh kepada pelaku ekonomi dengan campur tangan pemerintah yang sangat minimal. Menurutnya, hukum alam dalam ekonomi memungkinkan setiap individu untuk mengejar kepentingannya untuk bertahan hidup dan keuntungan pribadi.

Ia juga menekankan pentingnya pembagian kerja, yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui ketrampilan yang lebih baik, penghematan waktu, serta inovasi. Selain itu akumulasi Modal menjadi syarat untuk pembagunan ekonomi, karena semakin banyak modal yang ditanam, semakin besar potensi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu David Ricardo dalam bukunya The Principles of Political Economy and Taxation menjelaskan bagaimana pertumbuhan terjadi dan bagaimana kekuatan tanah, modal, dan tenaga kerja menentukan jalannya ekonomi. Pada fase awal pertumbuhan, populasinya kecil dan sumber daya alam berlimpah. Dengan kondisi ini, pengusaha dapat membuka usaha bisnis dengan keuntungan tinggi karena kekayaan alam masih utuh sebagai sumber utama produksi.

Tetapi seiring berjalannya waktu, populasi terus meningkat sementara luas lahan tetap konstan, sehingga kualitas lahan yang digunakan dalam produksi menjadi lebih buruk. Oleh karena itu, tingkat sewa tanah meningkat, sehingga keuntungan pengusaha menurun. Penurunan laba ini juga meluas ke penurunan modal, sehingga permintaan tenaga kerja juga menurun dan upah pekerja menurun. Jika ini berlanjut, maka pada akhirnya ekonomi akan mencapai keadaan stasioner, yang berarti bahwa ekonomi tidak lagi tumbuh karena keuntungan yang diperoleh sangat kecil.

Dalam teori Ekonomi Pembagunan, pembagunan ekonomi sering kali diukur dengan indicator seperti PDB, investasi, dan perdagangan. Namun, ada indicator lain yang tidak kalah penting dalam mencerminkan keberhasilan suatu pembangunan seperti pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Pemerataan ekonomi menjadi salah satu indicator yang penting agar manfaat dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan sampai pada lapisan terkecil di Masyarakat. Jika hanya bisa dirasakan oleh segelintir kelompok, maka pertumbuhan ekonomi tersebut patut dipertanyakan.

Kesejahteraan sosial menjadi bagian dari pembagunan yang tidak bisa diabaikan. Akses Masyarakat terhadap Pendidikan, Kesehatan, dan perlindungan sosial adalah factor penting dalam proses meningkatkan kualitas hidup. Suatu negara yang memiliki Tingkat pertumbuhan yang tinggi tetapi masyarakatnya masi kesulitan mendapatkan layanan atau akses Pendidikan yang merata belum bisa dikatakan berhasil dalam membangun Negara.

Keberlanjutan lingkungan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari konsep pembagunan. Pertumbuhan yang kalian sebut tinggi itu sering kali datang dengan konsekuensi terhadap eksploitasi sumber daya alam. Tanpa regulasi yang kuat dan ketat, eksploitasi berlebihan bisa merusak linkungan dan mengancam pembagunan jangka Panjang serta mengancam hidup masyarkat kita. Di Indonesia, industri pertambangan menjadi salah satu sektor yang memberikan pendapatan besar bagi negara, akan tetapi disisi lain, aktivitas pertambangan yang tidak dikelola dengan baik dan ketat dapat menyebabkan deforestasi, pencemaran air, dan pastinya berkurang kesuburan tanah.

Dalam beberapa tahun terakhir, pembagunan di Indonesia masi cenderung terkonsentrasi di pulau jawa. Sementara itu, daerah seperti Papua, Nusa Tenggara, dan Sebagian wilayah Sumatera masi tertinggal dalam hal infrastruktur dan kesejahteraan Masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa pembangunan yang hanya terfokus pada pertumbuhan ekonomi tanpa pemerataan yang baik dapat menciptakan ketimpangan yang semakin lebar antara daerah maju dan daerah tertinggal.

Selain factor ekonomi dan lingkungan, pembagunan juga mencangkup peningkatan kualitas hidup Masyarakat secara menyeluruh. Indeks Pembagunan Manusia (IPM) menjadi salah satu indicator yang leboh luas dalam mengukur pembagunan. IPM mencakup harapan hidup, Tingkat pendidikan, dan standar hidup Masyarakat. Menurut laporan pada tahun 2023 dari UNDP (United Nations Development Programme), Indonesia mengalami peningkatan dalam IPM, akan tetapi masi tertinggal dibandingkan negara-negara maju di asia seperti Singapura dan Korea Selatan.

Salah satu perhatian utama dalam mengoptimalkan IPM adalah ketidaksetaraan dalam akses ke layanan pendidikan dan kesehatan. Masih banyak daerah pedesaan yang kekurangan guru dan fasilitas pendidikan, sehingga anak-anak di daerah ini mengalami kesulitan dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas. Hal yang sama berlaku untuk sektor kesehatan, di mana ketersediaan rumah sakit dan tenaga medis masih terkonsentrasi di kota-kota besar, sehingga orang-orang di daerah pedesaan kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan terbaik.

Pekerjaan juga merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan. Mayoritas lulusan universitas tidak dapat mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka, maka pengangguran masih menjadi masalah yang harus ditangani. Perkembangan ekonomi yang paling diinginkan adalah perkembangan yang dapat menciptakan peluang kerja bagi semua manusia, baik di sektor formal maupun informal.

Selain aspek ekonomi dan sosial, ada juga aspek budaya untuk pembangunan. Sebuah negara yang berkembang secara ekonomi pada tingkat yang sangat cepat tetapi kehilangan identitas budayanya mungkin berada dalam bahaya dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pembangunan tidak hanya harus fokus pada materi tetapi juga pada pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah memperkenalkan beberapa program untuk mempercepat pembangunan, seperti proyek infrastruktur skala besar, reformasi birokrasi, dan program bantuan sosial bagi masyarakat miskin. Namun, perkembangan yang sempurna tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kontribusi aktif dari sektor swasta dan masyarakat. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan mempercepat proses pembangunan yang lebih berkelanjutan dan adil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *