Oleh: Wamuli Purnama La Djima
Mahasiswa Universitas Khairun Ternate, Prodi Manajemen
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan unik dalam hal mobilitas dan logistik antar pulau. Provinsi Maluku Utara, dengan letak geografis strategisnya, menjadi contoh penting bagaimana transportasi laut memainkan peranan vital. Oleh karena itu, langkah PT Bahtera Halmahera Lines dalam menerapkan strategi mitigasi risiko merupakan langkah cerdas dan visioner, tidak hanya untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap moda transportasi laut di wilayah ini.
Penerapan manajemen risiko yang terstruktur terbukti mampu mengurangi gangguan operasional akibat faktor eksternal maupun internal. PT Bahtera Halmahera Lines menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang sistematis dan proaktif, sektor transportasi laut lokal bisa menjadi lebih aman, andal, dan berdaya saing di tengah tantangan geografis dan iklim Indonesia bagian timur.
PT Bahtera Halmahera Lines, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2015, telah menjadi salah satu pemain penting dalam layanan transportasi laut lokal di Provinsi Maluku Utara. Mengoperasikan empat kapal ferry kecil dan dua kapal barang, perusahaan ini melayani rute strategis seperti Ternate – Bacan – Morotai, dengan target pasar utama meliputi penumpang antar pulau dan distribusi logistik hasil bumi.
Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia sangat bergantung pada moda transportasi laut, terutama di wilayah seperti Maluku Utara yang infrastruktur daratnya masih terbatas. Namun, usaha transportasi laut lokal menghadapi beragam tantangan yang cukup kompleks, mulai dari faktor eksternal seperti cuaca ekstrem dan kondisi geografis yang sulit, hingga faktor internal seperti human error, kondisi kapal yang kurang optimal, serta ketidakpastian regulasi.
Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, PT Bahtera Halmahera Lines mengambil langkah progresif dengan menerapkan strategi mitigasi risiko secara sistematis. Tujuan dari penerapan ini adalah tidak hanya untuk mengurangi potensi kerugian akibat gangguan operasional, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan keandalan transportasi laut.
Mitigasi risiko menjadi elemen kunci dalam menjaga keberlangsungan usaha. Melalui pendekatan ini, perusahaan berupaya untuk mencegah terjadinya insiden, mengurangi dampak dari risiko yang tidak dapat dihindari, serta menyiapkan langkah-langkah responsif untuk menghadapi situasi darurat.
Kasus PT Bahtera Halmahera Lines membuktikan bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip risk management, risiko operasional dapat ditekan secara signifikan. Ini tidak hanya berdampak positif terhadap kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan rasa aman kepada pengguna jasa, serta memperkuat ketahanan sektor transportasi laut lokal di Maluku Utara.
Dengan demikian, penerapan mitigasi risiko bukan sekadar kebutuhan, melainkan keharusan strategis dalam membangun masa depan transportasi laut Indonesia yang lebih aman, handal, dan berkelanjutan.