TIMURPOST.com, BULA -Ratusan Aktivis yang yang berunjuk rasa didepan Pandopo Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Dalam aksi tersebut, masa menuntut Pemerintah Kab. Seram Bagian Timur untuk mengevaluasi kepala BPBD terkait Nahasnya Long Boad yang tenggelam di perairan Kecematan Teor sehingga mengakibatkan 8 (delapan) korban yang sampai saat ini belum di temukan.
Bupati SBT Abdul Mukti Kelioba, akhirnya bertemu dengan masa aksi yang tergabung dalam beberapa OKP/I dibumi Ita Wotu Nusa, yang bertempat di Pandopo Bupati Jln. Protokol Bula. Saptu (26/03/2022).
Dalam pertemuan itu pun, Bupati dua Periode ini sempat tidak mengendalikan emosinya dihadapan para pendemo, sehingga mengeluarkan suara dan nada tinggi. Mirisnya lagi sempat beradu mulut bersama para pendemo.
“Sabarang saja, heii beretika sadiki”, Kata dia, heii aktifis yang menyampaikan pikiran harus yang elegan sadiki, orang bisa terima baik-baik, jangan meresahkan orang dengan peryataan-peryataan yang mendesak orang,” Ucap Bupati dengan nada tinggi itu.
Sementara menanggapinya sikap Bupati sekertaris badan kordinasi (Rakorda) Seram Bagian Timur (SBT) Rahman Rumuar menyampaikan bahwa, kami datang disini atas dasar-dasar hati nurani kemanusiaan sehingga kami datang memberikan pikiran, terkait pelayanan Publik di Kab. Seram Bagian Timur ini.
“Kami minta Bupati dengarkan kami, apa yang kami sampaikan ini adalah bentuk keluhan rakyat SBT, bupati harus perlu tahu bahwa Kab. Seram Bagian Timur merupakan daerah transimental yang rawan akan kejadian-kejadian seperti ini,” Tegas Rumuar dalam orasinya.
Ia juga menjelaskan, katong (kami-red) pung saudara baik dari wilayah kepulauan diantaranya, kecematan teor, wakate, pulau panjang dan gorom mereka semua tanyakan tentang persoalan ini.
“Langkah strategis yang kemudian harus di ambil melalui Bupati dan dinas terkait, agar bagaimana untuk melakukan perencanaan istimewa untuk menyelamatkan masyarakat di pelosok di Bumi Ita Wotu Nusa,” Paparnya.
Menurut Rumaur, ini persoalan nyawa manusia bukan binatang yang hilang.
Ditempat yang sama, Aldi Kolatfeka dalam orasinya. Aldi menyampaikan bahwa. “Kami hadir disini berarti daerah sudah mengalami kondisi darurat,” Ungkapnya Aldi.
Ketika Pemda tidak berinsiatif untuk melakukan upaya-upaya untuk penyelamat terhadap 8 orang yang hilang tenggelamnya Long Boad sampai ini belum di temukan. Maka hari ini, kita sama sama tahu bahwa terlepas dari Pemkab SBT ada alat-alat penyelematan katong pung (torang pe-red) Kabupaten tetangga yang lain, baik itu pesawat, Kapal dan lain liannya.
“Ada yang menyatakan bahwa ketika ASN di kota Bula malas masuk kantor, ini harus dipindahkan disana. Supaya keterolasian terkencang disana,” Papar aktivis muda itu.
#tp/Oskar
2 komentar