TIMURPOST.com, TERNATE—Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Daerah Provinsi Maluku Utara (Malut) akhirnya angkat bicara terkait dengan insiden tenggelam KM. Cahaya Arafah di perairan Desa Tokaka, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). (23/22)
Ketua Bidang Perhubungan KNPI Malut, Salmin I Saleh saat dikonfrimasi PostTimur.com, menyatakan, insiden kecelakaan kapal hingga data manifest penumpang yang berbeda menujukan bahwa pelayanan para penumpang yang dilakukan oleh PT. Pelindo sangat tidak baik alias buruk.
“Saya lihat manajemen di pelabuhan Bastiong yang dikelolah oleh pihak PT. Pelindo ini, juga sangat kurang baik, karena disana terlalu bebas dan tidak tau apakah ini penumpang atau pengantar dan tidak ada pengawasan atau pengamanan, makanya ini yang sangat kita sayangkan,” ungkapnya.
Menurutnya, kapasitas pelabuhan Bastiong sudah tidak memungkinkan karena kapal berlabu bukan di pelabuhan tetapi bersandar dari kapal yang sudah terlebih dulu sandar.
Salmin I Saleh juga menambahkan KSOP dan Pelindo ini harus selidiki dan diproses secara hukum, sehingga tidak saling melempar tanggungjawab dan tidak saling meyalahkan antara satu dan lain.
“Kejadian so terjadi dan korban begtuu banyak. Sekarang bukan saling menyalahkan antar satu dan lain, harus sama-sama saling perbaiki baik di pihak Pelindo dn KSOP itu tersendiri”. Ungkap Salmin
“kita harus melihat proses KM Cahaya Arafah bertolak dari Pelabuhan Bastiong Ternate, oleh itu pengawasan KSOP dalam hal ini dan PT Pelindo harus di evaluasi secara baik”
“KSOP dan Pelindo seakan-akan melempar tanggungjawb dengan masalah ini, olehnya itu kami harapkan kepada Gubernur Maluku Utara agar lebih tegas menyelesaikan masalah ini”. Ujarnya
Jangan kemudian kita hanya terfokus dengan musibah tenggelamnya kapal KM Cahaya Arafah yang memakan korban begitu banyak. Bahkan sampai saat ini juga mashi 1 korban yang belum di temukan. Tuturnya
#tp/ghn
