TIMURPOST.com,TERNATE–Beredarnya sejumlah sungai di desa lingkar tambang tertimbun hingga tidak lagi airnya mengalir ke laut. Terbaru, Sungai Sagea dan sumber mata air Boki Maruru di Desa Sagea ikut tercemar akibat material tanah dari kerukan tambang.
Kini Aktivis senior Maluku Utara Hasby Yusuf Angkat Bicara.
Hasby Yusuf pada media ini saat dimintai keterangannya mengatakan bahwa ia mendapatkan video dan postingan dari salah satu anggota DPRD Halmahera Tengah (Halteng) Munadi Kilkoda tentang adanya perubahan warna air di sungai sagea yang dulunya jernih menjadi berwarna keruh dan kecoklatan.
Begitu juga testimoni warga disekitar juga mendukung fakta ini bahwa sungai Sagea telah tercemar. Diduga ini semua terjadi karena di kawasan Hulu Sungai banyak kegiatan ekploaitasi pertambangan yang massif.”Ujar Hasby
Menurur Hasby jika benar ini semua karena kasus penambangan yang masif, maka sudah tentu kita wajib menuntut tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam memberikan izin penambangan tanpa peduli pada kelestarian lingkungan hidup dan ruang kehidupan masyarakat yang berada di sekitar sungai Sagea.”Ucapnya
“Pada posisi ini, pemerintah pusat yang merupakan Otoritas pemberian izin usaha pertambangan (IUP) harus paling bertanggung jawab karena telah ikut mengabaikan kelestarian lingkungan”
Sementara pemerintah daerah, baik Provinsi dan Kabupaten ikut lalai dalam membiarkan bencana lingkungan ini. Fungsi pengawasan dan kontrol lingkungan di abaikan secara sempurna oleh mereka.”Tegas Hasby
“Pemerintah Pusat tidak boleh sekedar mengejar pertumbuhan ekonomi dengan mengorbankan aspek lingkungan hidup”
Bagi Hasby tugas penting dari pemerintah adalah menjaga keseimbangan antara ekonomi dan ekologi. Tak ada arti pertumbuhan ekonomi tinggi jika proses produksi diikuti dengan rusaknya ekosistem lingkungan dan manusia.”Ungkap Hasby

Menurutnya kehadiran Tambang ini, Apakah Berkah atau Bencana? Ini akan menjadi pertanyaan evaluatif sekaligus gugatan.
Sebab Harapan rakyat sangat sederhana, sumberdaya alam khususnya tambang harus memberi efek keberkahan berubah kesejahteraan.
Kerusakan lingkungan dan rusak ruang hidup sosial ekonomi rakyat menunjukkan bahwa tambang tak lebih dari Bencana dan bukan Berkah.”Tutur Hasby
“Menurut kami, Otoritas pemerintah di daerah tidak boleh diam. Kejadian seperti sudah sering terjadi tetapi dalam pandangan kami pemerintah daerah sepertinya lamban jika kita tak mau menyebut tak merespon”
Padahal esensi dasar bernegara adalah adanya jaminan untuk melindungi seluruh tumpah darah negeri. Dan dari Sagea, pesan konstitusi itu hilang oleh karena kerakusan para penambang atas nama Investasi objek vital negara.”Tutup Hasby Yusuf
#tp/ghns