Posttimur.com, Halsel–Ikatan pemuda pelajar mahasiswa matantengin (IPMM) tepat pada kamis lalu gelar aksi unjuk rasa di kantor kecamatan pulau makian dengan membawa 2 tuntutan yakni mafia BBM bersubsidi jenis minyak tanah dan pungutan liar pada speedboat makian ternate.
Menanggapi stegmen yang di sampiakan oleh kadis perindag halsel yang mengklaim penyaluran BBM subsidi minyak tanah (mitan) di kecamatan pulau makian tepat sasaran kepada warga penerima.
“Jadi demo mahasiswa dan pemuda yang menduga pangkalan minyak tanah milik ibu munjia kedapatan jual ke pengencer tidak ada bukti dan fakta otentik di lapangan. Sebut kadis perindag halsel”.
Ketua Umun IPMM Wahyudi hi Abubakar, saat di temui awak media mengatakan, bahwa stegmen ibu kadis di media itu tidak selaras dengan yang di sampaikan pada saat rapat bersama masyarakat dan masa aksi. Ujar Wahyudin
“Kami sangat sayangkan dengan pernyataan ibu kadis di media online. Harusnya selaku kepala dinas sebelum mengeluarkan pernyataan itu perlu mengkaji lebih dalam, apalagi isu yang dibawakan oleh masa aksi kemarin itu bagian dari keluhan masyarakat langsung di pulau makian”. Terangnya
Kami pun sangat sesalkan kepada pemilik pangkalan munjia, saat rapat bersama dengan masyarakat kami meminta supaya pimilik pangkalan munjia ini membuka data penerima subsidi per tanggal 31 juli kemarin, biar ada kejelasan siapa-siapa saja menerima BBM subsidi jenis minyak tanah itu. Karena di beberapa desa itu hampir sebagian besar tidak menerima minyak tanah itu sendiri.
Olehnya demikian, kami ingin tegaskan kepada ibu kadis perindag halsel, sebelum mengeluarkan pernytaan itu harus turun langsung di masyarakat dan mencari tauh kondisi riil yang terjadi di lapangan. Jagan tanyakan pada pimilik pangkalan karena sama saja penilik pangkalan tidak mungkin menginformasikan yang merugikan pangkalannya sendiri. Tutup Wahyudin