Pengembangan Ekonomi Keberlanjutan Melalui Pengembangan Energi Terbarukan

Opini133 Dilihat

Oleh : Didi Awaludin R. Muhammad

Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Unkhair

Di tengah tantangan perubahan iklim global dan meningkatnya ketergantungan pada sumber energi fosil, pengembangan energi terbarukan menjadi krusial untuk mewujudkan perekonomian yang berkelanjutan. Energi terbarukan, yang mencakup energi matahari, angin, biomassa, geotermal, dan hidro, tidak hanya memberikan solusi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, tetapi juga menciptakan peluang signifikan untuk meningkatkan ketahanan energi, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Artikel ini akan mengulas peran pengembangan energi terbarukan dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, serta tantangan dan kebijakan yang diperlukan untuk mencapainya.

Adapun beberapa definisi ekonomi pembangunan menurut para ahli (Fikri, 2024); Yakni Rostow (1956) berpendapat bahwa pembangunan adalah sebuah proses transformasi sosial yang membawa sebuah negara ke fase pertumbuhan ekonomi yang terstruktur dan sistematis. Fase-fase ini terdiri dari masyarakat tradisional, kondisi yang diperlukan agar masyarakat dapat bergerak melampaui tradisi, fase pertumbuhan yang cepat, fase ekspansi di sektor-sektor individual, dan tahap konsumsi massal yang meluas.

Sementara , Menurut Harrod-Domar (1939), pembangunan ekonomi adalah proses ekonomi yang berfokus pada pencapaian pertumbuhan melalui tingkat investasi yang lebih tinggi. Mereka menyoroti peran penting investasi dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan nasional, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Sedangkan, Lewis (1954) menggambarkan ekonomi pembangunan sebagai sebuah proses perubahan struktural di mana tenaga kerja dialihkan dari sektor pertanian ke sektor industri. Pergeseran ini mengarah pada peningkatan pendapatan nasional dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Adapun definisi  pembangunan berkelanjutan  menurut para ahli; Komisi Brundtland mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai kemajuan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa menghalangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Hal ini mencakup konservasi sumber daya alam, menjaga lingkungan, dan memastikan kesetaraan sosial.

Sementara, menurut Robert Solow, seorang ekonom Amerika Serikat, berpendapat bahwa pembangunan berkelanjutan harus berfokus pada pelestarian kualitas lingkungan hidup dan memastikan konservasi sumber daya alam untuk kepentingan generasi mendatang.

Ekonomi berkelanjutan merupakan konsep pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu aspek penting dari ekonomi berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam yang efisien dan ramah lingkungan, dengan mengurangi ketergantungan  pada sumber daya yang tidak terbarukan dan yang dapat merusak lingkungan.

Sementara itu, energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui dalam waktu singkat, seperti sinar matahari, angin, udara, dan biomassa. Berbeda dengan energi fosil yang terbatas dan dapat mencemari lingkungan, energi terbarukan lebih ramah lingkungan dan lebih dapat diandalkan untuk jangka panjang. Energi ini dianggap sebagai sumber yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi dan emisi gas rumah kaca yang dapat membahayakan planet kita. Seiring dengan kemajuan teknologi, energi terbarukan semakin efisien dan lebih terjangkau. Energi terbarukan mengacu pada energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diisi ulang atau diregenerasi secara alami dalam waktu yang relatif singkat. Sumber energi ini dianggap lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil, karena tidak menghasilkan gas rumah kaca.

Menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber daya yang dapat diperbaharui secara alami seperti matahari, angin, air, dan biomassa. Sementara International Energy Agency (IEA) mendeskripsikan energi terbarukan sebagai energi yang dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak akan habis dalam jangka waktu yang lama, termasuk sumber daya matahari, angin, air, dan biomassa.

Pengembangan energi terbaru memainkan peran yang sangat krusial dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, antara lain dengan cara: mengurangi ketergantungan pada energi fosil, meningkatkan ketahanan energi, menciptakan lapangan kerja baru, mempercepat pembangunan di daerah terpencil, serta mendorong inovasi dan teknologi ramah lingkungan. Selain itu, pengembangan teknologi ramah lingkungan yang didorong oleh energi terbarukan membuka peluang inovasi dan kemajuan yang lebih luas, menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Namun, untuk mewujudkan potensi ini secara maksimal, perlu adanya kebijakan yang mendukung, investasi dalam infrastruktur dan teknologi, serta kolaborasi global dalam transisi energi. Dengan demikian, pengembangan energi terbarukan akan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan bagi seluruh dunia.

Meskipun energi terbarukan menawarkan banyak keuntungan, pengembangan sektor ini juga menghadapi berbagai tantangan yang harus diatasi. Beberapa tantangan utama yang dihadapi meliputi: tingginya biaya investasi awal, ketergantungan pada kondisi cuaca, keterbatasan infrastruktur, serta hambatan dalam kebijakan dan regulasi.

Biaya investasi awal yang tinggi, ketergantungan pada kondisi cuaca, keterbatasan infrastruktur, dan hambatan dalam kebijakan serta regulasi merupakan tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan transisi yang berhasil menuju energi hijau. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Penerapan kebijakan yang mendukung, seperti subsidi untuk energi terbarukan, investasi dalam infrastruktur, dan peningkatan penelitian serta pengembangan teknologi, dapat mempercepat penerapan energi terbarukan dan mengurangi hambatan yang ada. Jika tantangan-tantangan ini dapat diatasi, potensi energi terbarukan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dapat direalisasikan secara optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *