Oleh: Nurlaila Harmoko
Mahasiswa Universitas Khairun Ternate, Prodi Manajemen
Transportasi laut merupakan sarana vital bagi konektivitas antar pulau di Indonesia, khususnya di wilayah Maluku Utara. Rute Ternate–Makian menjadi jalur penting bagi mobilitas masyarakat, distribusi logistik, serta pengembangan pariwisata lokal. Namun, jalur ini juga menghadapi berbagai risiko yang perlu dimitigasi untuk menjamin keselamatan dan keberlanjutan layanan transportasi laut.
Beberapa risiko utama yang dihadapi dalam operasional transportasi laut pada rute Ternate–Makian meliputi:
Kondisi Cuaca Ekstrem: Perubahan iklim menyebabkan ketidakstabilan cuaca seperti badai, gelombang tinggi, dan kabut, yang dapat mengganggu jadwal pelayaran dan membahayakan keselamatan penumpang.
Keterbatasan Fasilitas Keselamatan: Beberapa operator kapal tradisional masih belum memenuhi standar keselamatan pelayaran, seperti ketersediaan alat pelampung dan pelatihan awak kapal.
Peningkatan Aktivitas Wisata: Pertumbuhan pariwisata di Pulau Makian meningkatkan volume penumpang, yang dapat menyebabkan kelebihan kapasitas dan meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas dan layanan.
Untuk mengurangi dan mengelola risiko-risiko tersebut, strategi mitigasi yang dapat diterapkan meliputi:
Peningkatan Sistem Pemantauan Cuaca: Mengimplementasikan sistem pemantauan cuaca real-time dan peringatan dini untuk memberikan informasi akurat kepada operator dan penumpang mengenai kondisi cuaca.
Sosialisasi dan Pelatihan Keselamatan: Melakukan sosialisasi kepada pelaku transportasi laut mengenai standar keselamatan, serta menyediakan pelatihan bagi awak kapal untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi situasi darurat.
Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas: Meningkatkan kualitas dan kapasitas pelabuhan serta fasilitas pendukung lainnya untuk mengakomodasi peningkatan volume penumpang dan memastikan kenyamanan serta keselamatan pengguna jasa transportasi laut.
Regulasi dan Pengawasan Ketat: Menegakkan peraturan keselamatan pelayaran dan melakukan pengawasan rutin terhadap operasional kapal untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan.
Sebagai Konklusi, Mitigasi risiko dalam transportasi laut lokal rute Ternate–Makian memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan peningkatan sistem pemantauan, edukasi keselamatan, pengembangan infrastruktur, serta penegakan regulasi. Kolaborasi antara pemerintah, operator transportasi, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan layanan transportasi laut yang aman, andal, dan berkelanjutan.