Foto : Warga Desa Sowoli saat Lakukan Aksi Pemalangan Jalan Lintas Haltim-Halteng
TIMURPOST.com, HALTIM — Menanggapi sikap Pemerintah Daerah dan DPRD Halmahera Timur yang hanya merespon diatas mejah aksi protes warga desa Sowoli melakukan pemalangan badan jalan lintas menuju perbatasan Halmahera Tengah dan Halmahera Timur menunjukan Ubaid-Anjas tidak mampuh dan gagal membawa Halmahera Timur maju dan sejahtera. Hal tersebut disampaikan oleh Jaidi Abdul Gani, saat melakukan koverensi pers di jakarta pada Rabu, (10/11/2021).
Aksi pemalangan badan jalan tersebut menandakan protes warga perbatasan Desa Sowoli kepada pemerintahan Ubaid-Anjas yang sama sekali tidak faduli kondisi jalan lintas perbatasan, dan hampir tidak ada langka tindakan perbaikan.
Suda sekian tahun lamanya masyarakat perbatasan di janjikan Pemerintah Daerah Halmahera Timur dari sebelumnya dan pemerintah saat ini untuk memperbaiki jalan lintas tersebut namun kenyataannya justru kurang memperhatikan kondisi jalan yang menghubungkan beberapa desa di Kecematan Maba Selatan.
Sala satu putra Desa Sowoli, Jaidi Abdul Gani, yang juga aktif menjabat Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana Maluku Utara Sejabodetabek (Formapas Malut) menilai Ubaid-Anjar tidak serius dan gagal memimpin Halmahera Timur saat ini.
Foto : Jaidi Abdul Gani, Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana Maluku Utara Sejabodetabek (Formapas Malut)
Katanya, Ubaid-Anjas harus menaati janjinya yang tertuang dalam Visi Halmahera Timur Maju dan sejahtera, Misi, kemudian 22 program unggulan mereka.
Pada poin 11 menjelaskan “Melanjutkan peningkatan sarana dan prasarana wilayah (Jalan dan jembatan) dalam wilayah Kabupaten Halmahera Timur, dan dipusat Pemerintahan Kabupaten, termasuk pada wilayah perbatasan yang menjadi pintu masuk ke Kabupaten Halmahera Timur”. Bebernya
“Poin tersebut jelas-jelas menyatakan bahwa wilayah perbatasan yang menjadi pintu masuk kabupaten lain ke kabupaten Halmahera Timur, seharusnya lebih diperhatikan Pemda Haltim jika ingin desa-desa yang menempati perbatasan maju dan sejahtera. Ujung-ujungnya mendatangkan perputaran ekonomi dan memudahkan pelayanan akses jalan bagi masyarakat”.
“Apalagi dengan aturan pemilihan serentak 2024 maka berefek pada kepala-kepala daerah yang masa kepemimpinannya tidak sampai lima tahun menjalankan pemerintahan sehingga mempengaruhi program-program pembangunan di daerah tidak bejalan”. Cetus Jaidi
“Saya mewakili aspirasi masyarakat desa Sowoli memberikan ultimatum kepada Ubaid-Anjas untuk segera bertindak dan bergerak memperbaiki jalan lintas perbatasan desa Sowoli sampai ke desa Bicoli sebab jalan kurang memadai. Jadi segera di perbaiki jangan sampai rusaknya jalan tersebut berakibat kecelakaan lalulintas bagi masyarakat pengguna jalan,” Tutupnya.
#tp/Red