Aksi Jilid II Di 18 April, Komite BBM Maluku Utara Minta Komitmen Dan Respon Dikalangan Buruh, Supir Angkot Dan Masyarakat

TIMURPOST.com, TERNATE – Terkait dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bahan pokok lainya sangat berpengaruh pada rakyat, dan juga harga barang dan jasa karena semua aktivitas mulai dari sopir Angkot hingga nelayan selalu menggunakan BBM. Lebih dari itu, kenaikan harga barang lainya akan membuat daya beli masyarakat sangat menurun.

Dimana situasi seperti ini sangat dirasakan oleh masyarakat kecil atau kelas ekonomi bawah disaat mereka membutuhkan, selain naiknya harga BBM belum juga naiknya PPN 11 persen dan isu Penundaan Pemilu 2024. Sehingga membuat publik heboh, baik itu akademisi, politisi dan aktivis mahasiswa.

Pasalnya, aktivis mahasiswa yang tergabung dari Komite BBM bagi-bagi selebaran pamflet yang tertulis “Penolakan kenaikan harga BBM dan Minyak Goreng” di sektor Pasar, transportasi dan buruh dibeberapa pelabuhan di Ternate, Maluku Utara (Malut).

Aslan Sarifudin kepada media ini mengatakan bahwa, bagi-bagi selebaran dan bentangkan umbul-umbul bersama masyarakat, buruh dan tukang ojek hari ini, merupakan menggalang solidaritas penolakan kenaikan harga BBM dan Minyak Goreng. Kamis, (14/04/2022).

“Ada juga dukungan masyarakat terhadap rencana aksi pada 18 April 2022 oleh Komite Berjuang Bersama Masyarakat (BBM) Maluku Utara,” Ungkapnya.

Ia juga menerangkan, dan masyarakat sangat mendukung terkait dengan aksi yang akan dilaksakan pada 18 April ini, baik itu buruh pelabuhan, tukang ojek bastiong pasar, tukang ojek mangga dua, tukang ojek takoma Kota Ternate dan supir angkot lainya.

“Selain itu, kami meminta keterangan dibeberapa pangkalan yang kami datangi, terkait dengan kenaikan harga BBM dan Minyak Goreng. Dan jawaban mereka sangat merasakan dampak dan pengaruhnya pendapatan setiap hari,” Jelasnya Aslan.

Om Dade yang juga buruh kasar dipelabuhan bastiong itu, mengatakan kami mendukung perjuangan mahasiswa, karena keluarga di rumah, maupun buruh pelabuhan juga merasakan dampak kenaikan harga BBM dan minyak goreng, apalagi sebagian besar kami adalah buruh harian yang bekerja tergantung kapal masuk.

“Sehingga kami sebagai Rayat biasa ini mau dan tidak harus ikut serta aksi tersebut, karna ini demi warga Indonesia yang saat ini diperhadapkan dengan naiknya harga BBM dan minyak gorong, maka kita yang rakyat biasa ini harus iku serta dalam aksi yang akan dilakukan oleh ade-ade mahasiswa,” Harapnya Dede.

#tp/Fhata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *