PERAN LITERASI DIGITAL PADA GENERASI MILENIAL
Penulis : Yetty,SE.,ME
Teknologi digital sudah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat tetapi sebagian besar masyarkat belum mampu menggunakan teknologi tersebut secara baik. Penggunakan teknologi digital yang tidak tepat bisa menimbulkan efek yang tidak baik bagi kelangsungan kehidupan individu dan sosial. Oleh sebab itu literasi digital selayaknya diperluas agar dapat mendidik kepribadian bangsa. Konteks sejarah dan budaya, berbagi dan kreasi, informasi dan data, alat dan sistem merupakan dimensi sebuah litersai digital. Melalui pengetahuan terhadap dimensi-dimensi yang dijelaskan tersebut maka dapat diperluas konten materi dan prosedur pembelajaran literasi digital di dalam sekolah maupun luar sekolah.
Akhir-akhir ini, teknologi digital telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan (Benson & Kolsaker, 2015). Teknologi digital di sini mencakup beragam perangkat keras dan perangkat lunak komputer, seperti telepon seluler, web tools, perangkat lunak aplikasi, layanan komunikasi dan penyimpanan (Mohammadyari & Singh, 2015). Guru dan siswa harus dapat menggunakan teknologi digital untuk kegiatan pembelajaran seperti membaca dan mengirim email, mengakses sistem pembelajaran, membaca jurnal atau e-book, mengerjakan kuis secara daring, berpartisipasi dalam forum diskusi, dan sebagainya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan fisik (hard skill) maupun keterampilan (soft skill). Dalam penerapannya, pendidikan juga disertai dengan proses belajar yang harus diikuti oleh setiap individu. Di era sekarang, sekolah dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan ilmunya, salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan dituntut untuk bergerak sejalan dengan kemajuan teknologi terutama dengan adanya revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 yang semakin memudahkan untuk menyesuaikan antara kemajuan teknologi dengan kebutuhan manusia untuk terus belajar. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya pembelajaran online yang kini semakin beragam, disamping karakteristik generasi milenial yang memiliki kecenderungan untuk selalu berhadapan dengan perangkat elektronik untuk membantu menyelaraskan pembelajaran online dengan pemanfaatan teknologi yang ada. Kemajuan yang ada harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang juga memahami bagaimana menggunakan teknologi dengan baik. Dasar itulah yang membuat literasi digital wajib dikuasai baik oleh guru sekolah maupun siswa-siswinya.
Literasi digital diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan perangkat komputer untuk mengakses berbagai informasi di ruang digital (Gilster, 1997). Terdapat 8 komponen literasi digital, yaitu: (1) Functional skill and beyond. Merupakan komponen literasi digital yang berkaitan dengan keahlian menggunakan teknologi informasi; (2) Creativity. Merupakan komponen literasi digital yang terkait dengan cara berpikir kreatif memanfaatkan TIK dalam membangun pengetahuan; (3) Collaboration. Merupakan komponen literasi digital yang terkait dengan membangun pengetahuan melalui proses diskusi dan saling memberikan masukan di ruang digital; (4) Communication. Merupakan komponen literasi digital yang terkait kemampuan mendengar, memahami, dan menyampaikan gagasan; (5) The ability to find and select infomation (memilih informasi); (6) Critical thinking and evaluation (berpikir kritis dan melakukan evaluasi); (7) Cultural and social understanding (pemahaman kultur sosial); dan (8) E-safety (keamanan) (Hague & Payton, 2011).
Selanjutnya literasi digital berhubungan langsung dengan keberhasilan seorang anak di masa depan dan sebagai pengetahuan penting bagi siswa dan siswi dalam mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu, pelajar baik di Tingkat Sekolah Dasar (SD), menengah (SMP) dan SMA Ternate perlu mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang pengenalan literasi digital. Menurut data sekolah (SMKS Pembangunan) sebanyak 82% masih belum mengenal literasi digital. Diharapkan para siswa mempunyai keterampilan literasi digital, serta dapat meningkatkan pemahaman literasi siswa melalui pemberian materi oleh Tim PKM dari Universitas Khairun.
Berdasarkan observasi dan survei awal yang dilakukan Tim PKM dari Fakultas Ekonomi (Yetty,SE.,ME sebagai ketua tim) pada siswa/siswi SMKS Pembangunan Ternate, ditemukan permasalahan sebagai berikut :
- Kurangnya pengetahuan tentang literasi digital
- Kurangnya kemampuan menggunakan literasi digital
- Menurunnya semangat dan minat belajar pada siswa/siswi
- Kurangnya minat membaca siswa/siswi
- Kesulitan dalam belajar karena pembelajaran daring/online yang kurang efektif
Berangkat dari pemaparan tersebut, maka menjadi sangat perlu untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang bagaimana meningkatkan pemahaman literasi digital, serta sejauh mana penggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah terintegrasi dalam media dan bahan ajar siswa khususnya pada siswa-siswa SMA/SMK/MA di Kota Ternate.