Oleh : Rizky
Berapa hari yang lalu bencana alam merajalela datang secara tiba-tiba tanpa mengucap “Permisi”.
Gunung Semeru memuntahkan awan panasnya hingga memakan korban selahapnya.
yang paling membuat simpati seorang gadis bernama Rumini merawat ibu nya dengan kondisi yang tidak bersahabat antara meninggal kan ibu nya di kamar atau menetap disamping ibunya.
Hati Baik dan Tulus, gadis Rumini itu tetap menjaga ibu nya hingga awan panas melahapnya “semoga tempat mu di surga” .
Lalu beberapa Kota-kota di guyur oleh hujan, Angin, Ombak dan banjir
Mereka bersatu mengungkapkan RASA kepada manusia bahwa kami itu ada tolong hargai kami.
Ini bukan lagu viral tentang “BALE PULANG” melainkan alam sedang menangis dan menyebabkan kendaraan, rumah dan Pohon-pohon berserahkan di jalan-jalan tanpa meminta Permisi terlebih dahulu.
Dan duka cinta yang begitu terpendam datang membuka ruang-ruang untuk berhuni di hati mu, di saat nyaman, menawan tiba dan semua memiliki RASA.
Ternyata kau pergi dan meninggalkan dengan penuh kepalsuan yang kau buat.
Kau bilang “paksa sampai” dan kau pun juga bilang “menghargai”
Falsafah apa yang kau pake
kau seperti Alam “pergi tanpa pamit” seakan hati ini kau cubikan
Biarkan Saja
Biarkan saja waktu yang bertugas membuat lupa, karena seringkali aku mencoba namun tak bisa.
Biarkan saja hujan membawa sejuta kerinduan, tidak perlu harus kutahan, karena semesta selalu punya cara untuk mengingatkan.
Kenangan bersamamu tidak akan pernah habis kutuliskan, kerena bersamamu adalah kata-kata yang tidak bisa dipaksakan.
Aku mencintaimu seperti mentari yang tak pernah habis sepanjang usia,
Walau jiwa akan tiada, namun cinta akan selalu ada berwujud sebagai doa.