TIMURPOST.com, TERNATE – Mega proyek yang rencana dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) di bawah kepimpinan M. Tauhid Soleman, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Ternate.
Namun, mega proyek yang menjadi ambisi Pemkot Ternate bakal tidak berjalan mulus. Sebab, RSUD yang rencananya akan dibangun tujuh lantai di atas lahan seluas 2,2 hektare di Kelurahan Kayu Merah dan Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan ini ditantang sejumlah akademisi.
Salah satunya akademisi Unkhair, Dr. Muammil Sun’an. Kepada Cru PostTimur.com, Rabbu, (24/08/2022), dosen ekonomi Unkhair ini menilai pembangunan RSUD Kota Ternate dengan menggunakan danah pinjaman yang mencapai Rp 1,69 triliun akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
“Pemkot harusnya menghitung bagaimana tingkat pengembalian pinjaman yang pastinya membebani APBD,” tegas Dr. Muammil.
Jika Pemkot masih ngotot membangun RSUD ini, bagaimana nantinya jika keuntungan RSUD tidak dapat membayar angsuran pinjaman, sehingga nantinya membebani APBD. Karena APBD lebih pantas membiayai kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masalah masyarakat kota, seperti sampah dan air bersih.
“Apalagi RSUD yang akan dibangun hingga tujuh lantai di atas tanah timbunan tentunya sangat berisiko,” Pungkasnya.
Lanjut Muammil, dengan masa jabatan Wali Kota yang hanya lima tahun, sudah tentu meninggalkan utang bagi pemerintahan selanjutnya. Akibatnya, pemerintahan selanjutnya hanya berpikir bagaimana caranya melunasi utang yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya.
“Pemkot perlu melakukan perhitungan terkait pendapatan dan pengeluaran setelah RSUD beroperasi, yang nantinya akan bisa diketahui keuntungan yang diperoleh setiap bulan,” Tuturnya.
Dia juga menilai rencana Pemkot tersebut merupakan kebijakan yang tidak populis. Ia menyarankan Pemkot agar fokus merealisasikan apa yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maumpun Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD).
Akademisi UNKHIAR itu pun menyebut rencana Pemkot membangun RSUD tersebut bisa dibilang tidak pantas. Pasalnya, di Kota Ternate sendiri sudah ada sejumlah rumah sakit.
“Sebelumnya PT. WIKA Indonesia yang membiayai pembangunan RSUD Kota Ternate sudah menyerahkan dokumen studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) ke Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman,” Tutup Dr. Muammil.
#tp/Ghun