Perjalanan Seorang Aktivis HMI; Mengenang Muhdi Abd Rahman

Opini273 Dilihat

INNALILLAHI WA INNA ILAYHI ROJIUN.

SAYA dan kita semua keluarga besar HMI sedang berduka atas meninggalnya adinda Muhdi Abdurrahman. Seorang yunior, Ketum HMI Cabang Ternate, kader ideologis dari Timur Indonesia yg dimiliki HMI.

Dia yg menjemput saya ketika saya tiba di airport Ternate. Saya juga menghadiri pelantikannya. Saya duduk semeja bersama almarhum, Ketum Rayhan dan para senior yg lain, sebelum saya berangkat ke Bacan. Saya menyimak dg baik rangkaian Pidatonya yg tersusun rapi, disampaikan dg ungkapan yg sistemik. Isi pidato yg tegas dan tajam sarat dengan pembelaan terhadap agama bangsa negara. Kritik terhadap ekspolirasi tambang yg tak berdeminsi manusiawi merupakan salah satu pesan dlm pidatonya.

Saya membayangkan almarhum bagai seorang ideolog peradaban, ia membangun paradigma gerakan berbasis pada tauhid. Tauhid melahirkan kerangka pemikiran kebenaran. Kebenaran harus mendasari setiap agenda gerakan, dan kebenaran adalah dasar yang paling asasi untuk mencapai tujuan perjuangan. Tugas utama seorang intelectual, menyuarakan kebenaran kapanpun, dimanapun dia berada, dan menjadikan jalan kebenaran sebagai dasar untuk mencapai masyarakat yg beerperadaban.

Malam sekitar jam 20 30 dia dan kawan kawan pengurus menghantar saya ke Kapal laut untuk saya berangkat ke Bacan. Menjelang kami ke dermaga adinda almarhum hendak mengabi tas saya untuk dipanggul, tetapi saya mencegat karena dia ketua umum, pimpinan pergerakan. Tapi seyara memeluk saya, almarhum menyapaikan kalimat yg tak kuduga “abangkan guru saya, guru kami di HMI” sayapun memeluknya terasa ada getaran kekaderan.

Terakhir saya bertemu kembali dg dinda yg tercinta, activis pejuang di arena Sekolah Ideologi Politik, Strategi dan Taaktik di Kota Malang. Saat itu almarhum duduk terdepan di sebelah kanan dari arah saya, ia menyimak dg khusus kajian yg sampaikan. Mengakhiri materi, saya dedikasikan Piagam Penghargaan saya sebagai pembicara kepada almarhum. Beliau saya pandang sebagai salah satu peserta yg memiliki visi dan komitmen ideologis kader HMI.

Di sela sela Sekolah Instruktur Ideopol itu, dia bersama Ketua BPL Cabang Ternate juga pserta sekolah Instruktur Ideopolstratag, kepada saya keduanya memaparkan agenda Training Raya akan digelar di bulan Oktober. Training Raya baru saja diputuskan melalui rapat online, demikian tegasnya. Dan mengharap kesediaan saya untuk hadir pada agenda tersebut. Training Raya sedang dlm proses, beliau telau mendahului kita semua. Dlm proses persiapan Training Raya beberapa kali kami berwa untuk saling meneguhkan dan mendoakan.

Saya dengar dari Syafruddin Mantum Ternate dan Sekarang Wasekjen PB HMI, juga adinda Sumarlin bhw dua minggu lalu almarhum memimpin aksi bersama HMI dan komponen Mahasiswa lainnya menyoal eksploitasi Tambang di Maluku Utara.

Selamat jalan adindaku Muhdi Abdurrahman, menuju perkampungan abadi, perjumpaan dengan Tuhanmu. Adinda telah meninggalkan lukisan tinta emas, legasi dan dignity sebagai activis islam.

Saya berharap pidato almarhum saat pelantikan itu kalau boleh ditranskrip dan diabadikan sebagai motivasi dan pembelajaran untuk adik adik yunior yang di negeri keshultanan Ternate khususnya.

Selamat jalan adik, semoga perjalananmu menuju kampung keabadian dg husnul khotimah. Abang hanya mengiringi dg munajah doa doa terbaik. Suatu saat bila Allah izinkan abang akan menziarahi makamu di Ternate. Selamat jalan dindaku.

MHR. Shikka Songge.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *