Perkembangan Sektor Pertanian di Indonesia: Peluang dan Tantangan

Opini133 Dilihat

Oleh: Ira Desriyani Hi. Arifin
Mahasiswa Universitas Khairun Ternate, Prodi Manajemen

Sektor pertanian di Indonesia terus menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi produksi, adopsi teknologi, maupun kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Perkembangan ini menjadi bukti nyata bahwa pertanian tetap menjadi fondasi penting bagi ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi nasional.

Perkembangan dan Kontribusi terhadap Ekonomi

Data menunjukkan bahwa sektor pertanian mencatat pertumbuhan positif sebesar 1,84% pada tahun 2021, dengan kontribusi mencapai 13,28% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Tren positif ini berlanjut hingga kuartal kedua tahun 2022, dengan pertumbuhan sebesar 1,37% dan kontribusi terhadap PDB sebesar 12,98%.

Pertanian juga menjadi sektor utama dalam penyediaan lapangan kerja, khususnya di daerah seperti Kabupaten Banjarnegara dan Sarolangun, di mana pertanian menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Pemerintah menargetkan swasembada bahan pangan strategis, seperti beras, cabai, jagung, dan kedelai. Indonesia sendiri telah berhasil mencapai swasembada beras, dengan produksi stabil sekitar 31 juta ton per tahun dan mencatat surplus sebesar 7,5 juta ton pada 2022.

Inovasi dan Teknologi dalam Pertanian

Kemajuan sektor ini tidak terlepas dari dorongan terhadap inovasi dan modernisasi teknologi. Pemerintah mendorong penggunaan varietas unggul baru, seperti Inpari 32 dan Inpari 42, yang mampu menghasilkan produktivitas hingga 12 ton per hektar. Selain itu, modernisasi pertanian diperkuat melalui mekanisasi, digitalisasi berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), serta optimalisasi pengelolaan melalui Agriculture War Room (AWR).

Pembangunan infrastruktur pendukung, seperti bendungan, embung, rice milling unit, dan silo modern, semakin meningkatkan efisiensi produksi dan penanganan pascapanen. Di sisi lain, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyuluhan pertanian juga memperluas akses petani terhadap pembiayaan dan teknologi terbaru.

Baca Juga:

Meski mengalami kemajuan, sektor pertanian nasional masih menghadapi tantangan serius. Sebagian besar pertanian di Indonesia masih berskala kecil, dengan lahan sempit, modal terbatas, serta produktivitas yang belum optimal akibat keterbatasan penerapan teknologi dan rendahnya tingkat pendidikan petani.

Oleh karena itu, strategi pengembangan pertanian diarahkan pada pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan pola agribisnis dan pengembangan agroindustri. Penerapan prinsip pertanian berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir menjadi kunci, dengan tetap memanfaatkan teknologi modern dan kearifan lokal sebagai basis pengembangan.

Dengan pengelolaan yang tepat, sektor pertanian Indonesia berpotensi menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi faktor krusial dalam memastikan bahwa kemajuan sektor ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *