POSTTIMUR.com, TERNATE- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi ISDIK Maluku Utara menggelar aksi demonstrasi di lingkungan kampus Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara, Senin (2/6).
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kekerasan dan pemerasan yang dilakukan oleh salah satu dosen kampus Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK), Najamudin Marsaoly, M.Pd.
Koordinator aksi, Ivan Gogumo, saat ditemui oleh wartawan Posttimur menyampaikan bahwa aksi tersebut bertujuan menuntut pihak kampus agar mengambil langkah tegas terhadap Najamudin, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
“Kami yang tergabung dalam Aliansi ISDIK Maluku Utara menyatakan sikap dan tuntutan kepada pihak kampus untuk bertindak tegas terhadap dosen yang telah melakukan kekerasan dan pemerasan kepada mahasiswa. Kami mendesak agar kampus segera mencopot oknum dosen tersebut,” tegas Ivan.
Insiden kekerasan tersebut dilaporkan terjadi pada Senin 20 Mei 2025 pukul 20:00 WIT, di kamar kos salah satu teman korban di Kelurahan Toloko, Kecamatan Ternate Utara. Korban, Mirawati Tidore mahasiswi semester dua Program Studi Biologi, mengaku mengalami kekerasan fisik dan pengancaman oleh Najamudin yang datang bersama istrinya, Ria Nhaja.
Dalam keterangannya kepada media, Mirawati mengungkapkan bahwa persoalan berawal dari dana beasiswa Bidikmisi miliknya, yang menurutnya dikuasai secara sepihak oleh sang dosen.
“Saya tidak tahu kenapa Pak Najamudin bisa pegang ATM saya. Saya minta kembali, tapi tidak dikembalikan. Malah saya yang diancam dan dianiaya,” ujarnya.
Aliansi ISDIK Maluku Utara menyatakan sikap akan terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan dan tindakan tegas dari pihak rektorat.
Reporter: Ikhy








