Seolah-Olah Berjuang

Opini508 Dilihat

Oleh : Rahmat F. Libahongi

Mahasiswa harus banyak-banyak merasa syukur. Mengapa? Bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk  menyecap salah satu fase kehidupan. Bersyukur telah menjadi salah satu pemenang dalam persaingan perebutan bangku kuliah yang sangat melelahkan. Bersyukur telah diberi kepercayaan oleh Tuhan, orang tua, almamater, bangsa dan negara untuk turut andil dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Maka sepantasnya jangan berakhir hanya dengan sia-sia belaka konteks kesia-siaan bisa dijabarkan sebagai mahasiswa (3K) kosan,kampus,kampung bisa juga disapa sebagai mahasiswa (kupu-kupu) kuliah pulang, kuliah pulang.

Didalam dunia bermahasiswa sendiri Sebagai kaum intelektual sepantasnya kaum muda ini harus memberikan perubahan bagi sekitarnya, baik dalam bentuk sosial, keilmuan dan lain sebagainya, dalam masalah keilmuan sebagai mahasiswa jangan sampai menutup diri dalam perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, jangan sampai mensensornya, mahasiswa harus mencari ilmu sampai kemana pun saja mahasiswa harus pergi mencarinya, dan yang paling penting dalam mencari ilmu adalah mengamalkannya karena itu adalah salah satu diantara cara untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.

Sebagai mahasiswa perjuangan membela kaum mustad’afin menjadi subuah kewajiban yang tak bisa ditawar dengan apapun, bentuk perjuangan mahasiswa inilah yang menjadi salah satu predikat bahwa ia benar-benar sadar akan identitas dirinya sebagai mahasiswa. Kita flashback kembali bahwa sejarah pernah mencatat kalangan muda di Indonesia sebagai kalangan terpelajar telah menggerakkan perjuangan bangsa.

Sejarah reformasi tahun 1998 adalah catatan kegemilangan perjuangan mahasiswa dalam menuntut keadilan di negerinya sendiri. Saat rakyat tak bisa bicara, mahasiswalah tonggak terdepan yang seharusnya mengaspirasikan suara masyarakat melalu gerakan-gerakan yang teroganisir dengan baik.

Peran mahasiswa sebagai social control merupakan peran yang penting dan signifikan di masyarakat,Mengapa mahasiswa selalu melakukan upaya kontrol terhadap kondisi pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat misalnya?

Sebab ini adalah bagian dari peran mahasiswa untuk melakukan kontrol kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan di masyarakat.

Upaya kontrol yang dilakukan mahasiswa tetap harus didasarkan pada nilai-nilai idealisme yang ada. Tidak tergadai dengan iming-iming uang atau kepentingan politik yang mempengaruhinya.

Faktanya memang terkadang banyak mahasiswa yang melupakan peran ini. Suara kontrolnya hilang karena idealismenya tergadai dengan materi. Penulis ingin menyandingkan arah gerakan para pendahu dengan para penerus yang hingga hari ini yang kian redup dimotori oleh organisasi-organisasi mahasiswa bisu dan kehilangan jubah kebesarannya sebagai penopang kokohnya sebuah negara, hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya masalah yang muncul ke permukaan namun jalanan sepi teriakan seperti kuburan, tak dapat dipungkiri bentuk perjuangan mahasiswa cenderung sebatas kecaman,desakan, kutukan terhadap elemen pemerintah atau pelaku kejahatan yang disalurkan melalui media massa maupun media cetak tanpa ada pengawalan secara intens melalui parlemen jalanan. Jika hal demikian diangab sebagai bentuk perjuangan maka secara tegas penulis mengatakan bahwa ocehan di media online adalah konstruk perjuangan mahasiswa yang kurang efektif tanpa adanya parlemen jalanan.

Penulis mengutip sepenggal kalimat seorang mantan mahasiswa “Apabila engkau berpikir untuk bangkit, bisa jadi engkau akan lebih dalam mengenal yang namanya perjuangan. Bergerak bersama mencapai tujuan adalah satu di antara filosofi mahasiswa terbaik.” Dengan demikian penulis mengartikan patahan kalimat diatas bahwa konsep perjuangan adalah bentuk tindakan nyata dilapangan, sadar akan identitas sebagai harapan masyarakat Indonesia.

Cerminan perjuangan mahasiswa yang hanya sebatas Mengkritik lewat media online tampa ada tindakan nyata adalah golongan mahasiswa yang mulai terkikis idialisnya, mereka mulai ragu dengan diri mereka Pada kenyataannya banyak orang yang ternyata kemudian tampak kehilangan pandangannya yang ideal. Mereka berubah dari idealis menjadi pragmatis. Sekalipun pada usia mudanya, mereka membenci perilaku tidak jujur, koruptif, manipulatif, dan seterusnya, tetapi dengan bertambahnya umur, pengaruh lingkungan, dan tuntutan kehidupan sehari-hari, ternyata idealismenya menjadi hilang.

Orang yang mengalami perubahan kepribadian dimaksud ternyata jumlahnya lebih banyak, dan berada di berbagai level atau tempat kaum intelektual. Kita dengan mudah menyaksikan mahasiswa yang dulu hidupnya memiliki idealisme yang tinggi, pembenci korupsi, namun kemudian ternyata menjadi bagian dari apa yang sebelumnya dibenci itu. Oleh karena itu, ternyata idealisme bisa luntur, berkurang, dan bahkan juga hilang. Padahal orang yang telah kehilangan idealisme sebenarnya tidak layak menjadi pemimpin.

Dalam ajaran Islam ada konsep yang disebut dengan keimanan. Orang yang memiliki keimanan yang kokoh, maka dia akan berpegang pada nilai-nilai yang dipandang mulia yang bersumber dari ajaran agama itu. Sebagaimana idealisme, keimanan juga bisa berubah-ubah, yakni berkurang atau bertambah. Seorang yang beragama harus sanggup menjaga kleimanannya itu. Manakala keimanan seseorang telah hilang maka artinya, hilanglah keberagamaannya. Sebagaimana keimanan itu, tatkala seseorang telah kehilangan idealismenya, maka sebenarnya dia juga telah kehilangan segala-galanya.

Di penghujung tulisan ini penulis mengutip yang di sampaikan Ali syariati “jika kau merasakan sakit pada tubuhmu Kaka kau hidup namun jika kau merasakan sakit orang lain maka kau manusia” selanjutnya adalah Mahatma Gandhi “jadilah bagian dari perubahan yang ingin kau saksikan”

Dengan demikian penulis ingin mempertegas bahwa hanya modal celoteh manja di media anda hanya sebatas sadar bukan berjuang.

Akhirkata terciptanya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT. Tidak lahir dari ungkapan melainkan dari tindakan.

Salam Perjuangan

Salam Sejahtra buat kita semua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *