Masyarakat Indonesia Adalah Orang Adat, Jafar Sadik; Generasi Muda Maluku Utara Harus Menjadi Jenderal yang Kuat Dalam Hukum Adat

Berita, Nasional250 Dilihat

TIMURPOST.com, JAKARTA – Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara yang jutaan penduduknya dikenal umumnya adalah masyarakat Adat yang menganut pluralitas dalam bidang hukumnya, dimana masih banyak masyarakat yang menggunakan hukum adat dalam mengatur kegiatan sehari-harinya serta dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang ada.

Hal serupa, juga disampaikan oleh Kombes Jafar Sadik Zainal saat bincang hangat di Loby Hotel Bunga-Bunga pada Minggu, (13/02/2022) Jakarta Pusat.

“Sebenarnya seluruh masyarakat Indonesia adalah Orang adat”

Dikenal dengan sebutan Ngofa Adat(Anak Adat) dalam Bahasa Tidore, Jafar Sadik merupakan anak masyarakat yang terlahir di lingkungan adat bukan pimpinan adat. Namun sedianya ketika dinobatkan menjadi pemimpin adat, barulah ia dapat menjalankan aturan yang berlaku dalam adat dan adab.

“Kita harusnya lebih menguatkan persatuan tentang hukum adat kita. Tradisi dan segala bentuk aturan adat telah di jamin undang-undang di negara ini,” Ungkapnya Jafar Sadik.

Dikenal Sebagai Ngofa Adat Tidore dan juga seorang Anggota Polri dari Kesatuan Brimob, yang pernah bertugas di Papua selama 33 tahun, Kombes Pol Jafar Sadik lebih mengutamakan kekuatan adat. Namun bukan berarti meninggalkan aturan pemerintah. Itu dikatakan Jafar Sadik karena dirinya menilai selama ini adat orang di Maluku Utara hanya di fungsikan sebagai kebiasaan di daerah saja. Menurutnya kalaupun ada, itu hanya sebatas pelestarian tarian adat.

“Saya 33 tahun tugas di Papua. Dan saya tau kebiasaan dan adat orang Papua. Di Maluku Utara itu adatnya sangat baik sebagai bangsa beradab. Jangan hanya sebatas melestarikan tarian tapi bagaimana memahami secara esensial pada hakikat sebenarnya,” Jelasnya

Jafar Sadik juga menilai kebiasaan bersaing ditingkat kampung adat tak membuat ngofa adat berkembang. Malah lebih jadi tak enak dilihat. Apalagi soal bagaimana ketika orang yang sering tepuk dada dengan cerita atas peninggalan orang tua.

“Sering saya lihat orang di negeri kita bangga dengan warisan orang tua. Banyak cerita tentang orang tua yang dulunya berkuasa. Ini masalah yang membuat ngofa adat tidak maju,” Ucapnya

Dalam pertemuan singkat Itu, Jafar Sadik juga menjelaskan bahwa masyarakat yang ada di Maluku Utara adalah orang-orang dari bangsa beradab. Menurutnya, Karakter orang Maluku Utara ibaratnya seperti besi baja yang tinggal di bakar pada api yang mana dapat ditumpuk menjadi sebilah parang yang tajam dan tentunya siap untuk memotong apa saja yang menjadi penghalang.

“Maluku Utara itu bangsa beradab. Kita ini punya karakter seperti baja, kita siap jadi parang dan pedang yang dihunuskan. Tapi dengan cara yang harus berbeda. Karakter besi baja yang kita miliki harus dibakar dengan api pilihan, ditumpuk dan di bentuk dengan bentuk terseleksi sehingga karakter baja yang kita miliki tak asal jadi, tapi jadi bentuk parang yang siap digunakan kapan saja,” Cetusnya Jafar Sadik menganalogikan karakter orang Maluku Utara.

Tak hanya itu, Ia bahkan ingin di setiap daerah yang ada di Maluku Utara harus punya Jenderal, yang kuat dalam hukum adat.

“Saya memikirkan dan sudah mencoba untuk menjadikan generasi-generasi muda di Maluku Utara sebagai Jenderal yang mewakili tiap daerahnya, agar karakter baja yang kita miliki tidak menjadi besi lembek. Kita harus kuat dalam hukum adat,”Pungkasnya.

tp/Gun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *