POSTTIMUR.com, AMBON- Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon pada Senin (2/6) menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk kawasan strategis di pusat kota seperti Jalan A.Y. Patty. Air meluap dari selokan dan merendam jalan utama hingga setinggi 20–30 cm, membuat aktivitas warga lumpuh dan menyebabkan kemacetan parah. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat dilaporkan mogok dan ditinggalkan pengemudinya.
Ryan Suneth, Sekretaris Bidang Kajian dan Strategi ISMEI Wilayah XI, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa ini. Menurutnya, banjir di Ambon bukan hanya persoalan cuaca ekstrem, tetapi mencerminkan lemahnya sistem tata kelola kota.
“Ini bukan semata-mata bencana alam. Buruknya sistem drainase menunjukkan kegagalan perencanaan kota. Seharusnya drainase berfungsi untuk mengalirkan air hujan dan mencegah genangan, tetapi kenyataannya justru menjadi sumber luapan air,” ujar Ryan.
Ia menambahkan bahwa tidak terlihat adanya upaya konkret dari Pemerintah Kota Ambon dalam membangun infrastruktur penanggulangan banjir, terutama di wilayah padat penduduk. Akibatnya, banjir menjadi fenomena yang berulang setiap musim hujan tiba.
Meski demikian, Ryan mengakui bahwa faktor alam, seperti intensitas hujan yang tinggi akibat perubahan iklim, turut menjadi penyebab. Namun ia menekankan bahwa menjadikan cuaca sebagai satu-satunya kambing hitam merupakan bentuk pengabaian terhadap tanggung jawab pengelolaan kota.
“Tanpa perencanaan dan antisipasi yang matang, bencana alam pasti berubah menjadi bencana sosial. Ini yang terjadi di Ambon,” tegasnya.
Ryan juga mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam mencegah banjir, antara lain dengan tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, perilaku warga yang kurang sadar lingkungan turut memperparah kondisi saluran air yang sudah tidak memadai.
Sebagai penutup, ia mendesak pemerintah untuk mengambil langkah serius. “Kota Ambon membutuhkan sistem drainase yang layak, edukasi publik yang berkelanjutan, serta strategi mitigasi yang jelas. Jika tidak, kita hanya menunggu waktu sampai banjir berikutnya datang lagi,” pungkasnya.
Editor: Ikhy







