Maritim Muda Nusantara Cabang Sorong Peduli Sampah Pesisir dan Laut

Foto : Maritim Muda Nusantara Wilayah Sorong saat Membersihkan Sampah

TIMURPOST.com, SORONG — Penduduk Indonesia yang besar memberi tekanan besar pula pada lingkungan hidup. Pembangunan yang pesat menghasilkan produk sampingan negatif berupa limbah pencemaran dan berdampak pada kerusakan lingkungan, kondisi ini muncul akibat aspek kesadaran lingkungan yang rendah.

Indonesia darurat sampah plastik, oleh karena itu penanggulangan sampah perlu digalakkan. Berdasarkan studi yang dirilis oleh McKinsey and Co dan Ocean Conservancy, Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Akibatnya kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil tercemar dan penuh dengan sampah. Saat ini kurang lebih ada 150 juta penduduk Indonesia yang tinggal di pesisir. Sementara terjadi penambahan 38 juta ton sampah plastik per tahunnya, setiap tahun terjadi kebocoran sampah plastik ke laut sebanyak 1,29 juta ton.

Wilayah Papua Barat secara geografis selain memiliki daratan mind land yang luas di Timur Indonesia juga tersusun atas gugusan pulau kecil yang banyak bahkan merupakan wilayah dengan jumlah pulau kecil terbanyak di Indonesia.

Data dari BPS RI dan Kementerian Dalam Negeri RI, (2018), menjelaskan bahwa Pulau Kecil di Papua Barat mencapai 4108 pulau. Tidak berbeda jauh, Kota sorong sebagai wilayah central transit di Papua Barat juga merupakan wilayah dengan tipe Kota Pesisir. Sebagian besar masyarakatnya menempati wilayah pesisir pantai dan beraktivitas dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam di wilayah tersebut. Kondisi ini berpotensi memberikan dampak negatif bagi kawasan pesisir dan laut di Kota sorong.

Untuk itu kondisi ini perlu kita kelola dengan baik, direfleksikan melalui  langkah-langkah komunikasi, informasi, dan penyadar-tahuan atau edukasi.

Merespon Permasalahan sampah di lingkungan pesisir dan laut yang semakin meningkat maka Maritim Muda Nusantara menggelar Aksi Peduli Pesisir melalui kegiatan bersih Pantai sekaligus menyambut hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2021. Kegiatan ini di laksanakan serempak di 4 Lokasi di Indonesia, dari Labuan Bajo, Mandalika, Sorong, dan juga di Belitung.

Untuk Wilayah Sorong yang terlibat adalah Perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota sorong, Dekan, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Perikanan juga Aliansi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Muhammadiyah Sorong, selain itu terlibat pula Dosen dan Mahasiswa BP2IP dan beberapa perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maybrat dengan jumlah peserta mencapai 40-50 orang. Mengambil lokasi di *Kawasan Wisata Pantai Tanjung Kasuari* Kelurahan Tanjung Kasuari Distrik Malamdu Mes Kota Sorong.  Kegiatan ini di selenggarakan pada pukul Jam 14.00 WIT Kegiatan ini, bertujuan membantu upaya pelestarian perlindungan dan mengembalikan fungsi daerah pesisir pantai, juga bersinergi bersama Pemerintah Daerah mengurangi pencemaran pantai dan laut yang diakibatkan oleh aktivitas masyarakat dan wisatawan yang tidak ramah lingkungan.

Gerakan bersih Pantai sebagai upaya menjaga ekosistem pesisir dan laut yang dilakukan oleh Maritim Muda Nusantara merupakan wujud kepedulian generasi muda/kaum milenial di era 4.0 untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.  Beber Ibrahim Rumfot Kordinator kegiatan.

Ibrahim yang juga Sekertaris Maritim Muda Nusantara Wilayah Sorong mengatakan “Pemuda sebagai agen pembaharu merupakan komunitas yang efektif untuk bergerak melakukan perubahan. Melalui kegiatan Bersih Pantai diharapkan akan menumbuhkan kepekaan, kesadaran dan kepedulian warga masyarakat maupun wisatawan yang memanfaatkan kawasan pesisir dalam beraktivitas”.

Dalam kesempatan itu juga turut hadir Dekan Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong. Dalam sambutannya *Ahmad Fahrizal,S.Pi M. Si* menjelaskan bahwa “Aksi Peduli Pantai selain menjadi sarana edukasi terkait manfaat menjaga ekosistem pesisir juga merupakan aksi moral yang dilakukan generasi muda melalui partisipasi mahasiswa dan pelajar juga Pemerintah”.

“Harapannya ialah kegiatan ini dapat terus berlanjut dimasa mendatang dengan pengembangan konsep-konsep milenial sehingga mudah dipahami dan diserap oleh masyarakat luas. Sebagai insan akademis yang mempelajari ekosistem Pesisir dan Laut Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong yang juga berada di wilayah Kota Sorong akan selalu mendukung segala aktivitas yang berorientasi terhadap perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan ekosistem Pesisir secara berkelanjutan”. Ujarnya

Dari hasil kegiatan bersih Pantai yang dilakukan diperoleh berbagai jenis sampah plastik diantaranya adalah sampah pembungkus makanan dan sampah plastik berupa botol minuman, kantong keresek, sedotan plastik, wadah plastik, tutup minuman plastik dan styrofoam.

“Yang harus kita lakukan dalam menangani sampah, antara lain reduce, reuse, recycle, mendukung dan turut serta dalam gerakan penghentian dan pencegahan produk-produk sekali pakai, dan perubahan mindset masyarakat bahwa pesisir dan laut bukan keranjang sampah. Tutupnya.

#tp/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *