LSM LiRA Sebut Pemda Butuh Perencanaan Matang Atasi Banjir di SBT

TIMURPOST.com, SBT — Banjir yang melanda Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) beberapa hari lalu menuai komentar dari berbagai kalangan masyarakat.

Seringnya banjir di Ibu Kota SBT itu tak hanya membuat aktivitas masyarakat terhenti namun ada sebagian warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa harus mengungsi. Kerugian dari bencana tersebut cukup membuat masyarakat kesulitan.

Sekertaris jenderal (Sekjend) LiRA, Sandri Rumanama mengatakan, “Membutuhkan perencanaan yang matang dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Umar Bilahmar, bersama kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) SBT Usman Keliobas”.(5/1/2022)

Foto : Sekertaris jenderal (Sekjend) LiRA, Sandri Rumanama

“Diketahui memang di lihat dari bentuk demografis dan geografis memang sulit kota terlepas dari banjir. Kota Bula memiliki daratan renda banyak sungai dan rawa rawa, serta lebih dari beberapa daerah aliran sungai (DAS), dengan muda kota ini akan terkena banjir. Dari sisi geografisnya saja kota ini bisa lebih dari beberapa jenis banjir baik itu banjir air (banjir luapan), bajir air tanah (banjir debit) bahkan cileuncang”. Jelas Sandri.

Untuk diketahui, tambah Rumanama, bahwa Kabupaten SBT juga tidak tinggal diam secara multiyears. Pemerintah berusaha menangani kondisi ini dan banjir juga merupakan langganan masyarakat SBT pada umumnya dan khususnya di Kota Bula. Lebih dari itu, harus ada perencanaan yang matang.

Menurut dia, pemerintah tidak mungkin sekaligus mengatasi persoalan ini dengan kemampuan anggaran yang ada.

Rumanama membeberkan, dengan kekuatan ratio anggaran Pemda SBT tidak mungkin kita langsung bisa mengatasi persoalan ini sekaligus, kita butuh perencanaan anggaran yang matang untuk mengatasi ini.

“Di beberapa daerah di Indonesia yang kerap terkena musibah banjir seperti Kalsel pada tahun 2019 membutuhkan 1,5 triliun untuk mengatasi problem banjir di daerahnya. Sementara di Sulsel pada tahun 2020 menggelontorkan 1,7 Triliun untuk atasi banjir di daerahnya juga. Mengatasi banjir bukan persoalan yang mudah”, tukasnya

Dari besaran dan volume anggaran yang ada, tidak mungkin kita mengatasi persoalan banjir. Dengan kekuatan anggaran kita yang ada saat ini harus ada perencanaan yang matang dari dinas terkait yang membidangi soal banjir.

“Dirinya memastikan bahwa, dinas terkait sudah membuat perencanaan penanggulangan banjir, yakni normalisasi sungai dan aliran air serta bendungan mata air”. Tutupnya.

#tp/Oskar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *