Harianto Rumagia; Isu Pemindahan Ibu Kota Negara, Bukan Hal Baru Di Indonesi

TIMURPOST.com, PAPUA – Terkait dengan Keputusan pemindahan Ibu Kota Negara di kalimantan timur sampai hari ini menuai kontroversi ditengah publik. Sebut saja yang masi hangat di ingatkan kita baru-baru ini adalah ketika dalam satu pertemuan pegiat media sosial, Edy Mulyadi diduga melakukan ujaran kebencian yang berakhir pada proses hukum.

Dengan ujaran kebencian itulah membuat masyarakat kalimantan tuntut terhadap apa yang disampaikan pegiat media sosial ini. Juga ada petisi batalkan pemindahan ibu kota negara, kurang lebih 7 ribu orang yang dilansir salah satu media Online pada minggu 06 februari 2022 baru-baru ini.

Hariyanto Rumagia yang juga selaku Direktur Millenial Membangun, itu. Kepada Cru POSTTIMUR.com, Senin(07/02/2022) menyampaikan bahwa tidak dapat kita pungkiri hambatan dan tantangan pastilah ada, namun perlu dilihat juga bahwa ada peluang yang dapat diminimalisir untuk menjadi kesempatan dalam menjadikan perubahan dan pembangunan.

“Isu pemindahan ibu kota negara bukan hal baru di Indonesia, karna sejak presiden pertama kitapun perna mengisukan pemindahan ibu kota negara dan barulah terjawab dimasa presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Tentu ini mesti dilihat sebagai sebuah kesempatan dalam menangkap peluang pembangunan dan pemerataan pembangunan,” Jelasnya Harianto.

Hal ini juga untuk merubah pandangan kita yang awalnya pembangunan terfokus pada jawa sentris sekarang menjadi Indonesia Sentris dan menjadi keutuhan Bineka Tunggal Ika serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Jika di flashback kembali ada beberapa negara maju dan negara berkembang yang berani memindahkan ibu kota negaranya dengan penuh tantangan dan resiko. Dan itu berhasil dilakukan dengan kemajuan yang diciptakan. Sebut saja Brazil dipindahkan dari Rio De Janeiro ke Brasilia, Nigeri dipindahkan dari Lagos ke Abuja dan lain-lain,” Cetusnya.

Keputusan beberapa negara lanjut kata Harianto, memindahkan Ibu Kota Negara ini mengalami kemajuan yang cukup pesat karena berhasil menciptakan kehidupan dan industri baru untuk pembangunan negara. Dan hari ini Bangsa Indonesia akan menjadi salah satu negara yang akan mencatat sejarah baru untuk perubahan dan peradaban rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke.

“Keputusan pemindahan ibu kota negara adalah cara baik pemerintah dalam menciptakan kawasan industri baru untuk kesejateraan masyarakat Indonesia. Karena sebagai anak dari timur indonesia saya berharap pemerintah tetap fokus menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Negara, juga tetap pemulihan ekonomi negara pasca pandemi,” Harapnya Ketum Cabang HMI 2019-2020 Itu.

Aktivis HMI itu juga menambahkan bahwa, setelah di lihat dari perkembangan terhadap respon negatif atas agenda IKN, sesungguh segelintir kelompok yang sangat nyaman dengan Jakarta. Sesungguhnya kami yang tidak di Jakarta itu juga ingin merasakan dan menikmati apa itu ibukota negara. Terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang terbiasa mengeksekusi kebijakan demi kesiimbangan pembangunan yang merata dan harmonis.

“IKN ini, Millenial Membangun mengusulkan agar sistem yang di bangun harus mengacu pada amanah UUD 1945 serta filosofi Pancasila serta semangat proklamasi. mohon kepada para elit intelektual, politisi, penggiat agar bisa melihat ini dari Hal positif namun tidak menghasut publik agar terjebak pada cara pandang negatif terhadap kebijakan IKN,” Bebernya.

“Kami kaum Millenial saja bisa memahami cara pandang Bapak Preaiden Jokowi Dodo, kenapa para segelintir kelompok elit yang senantiasa terhanyut oleh paham negatif malah menghadang agar ada pemerataan, pembangunan berimbang antara Jakarta dan luar Jakarta Jawa dan Indonesia. Merdeka,” Tutupnya Harianto.

#tp/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *