HPMPG Jabodetabek Sesali Janji PT. FBLN

TIMURPOST.com, JAKARTA – Silih berganti perusahan demi perusahaan, masuk mulai dari tahun 80-an hingga saat ini. Mulai dari perusahaan BUMN sampai suwasta. Semuanya memiliki keinginan yang sama, mengambil hasil  biji Nikel untuk kepentingan bisnisnya.( 13/09/22)

Ketua Umum HPMPG Jabodetabek, Irfan Abd Ajid mengatakan bahwa banyak perusahaan yang masuk dan beroperasi di pulau Gebe. Mereka dengan semangat menggaruk habis tanah yang ada di pulau Gebe demi keuntungan bisnisnya. Banyak muatan tanah nikel yang sudah mendatangkan jumlah terliunan.

“Namun mereka lupa akan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat lingkar tambang. Mereka dengan seenaknya tidak memperdulikan kesajahtraan masyarakat,” Ucapnya. Selasa, (13/09/2022).

Lanjut kata Irfan, saya pernah bersama teman mahasiswa pulau Gebe Jabodetabek melakukan audensi dengan pimpinan pusat dari salah satu perusahan yang beroperasi di Pulau Gebe  yaitu pimpinan PT. Fajar Bakti lintas Nusantara (PT. FBLN) yakni  Mr. Chai yang di temani oleh HRDnya  ibu Rivi dan juga Mr chen. Membicarakan terkait tanggung jawab daripada perusahaan terhadap masyarakat pulau Gebe.

“Tapi nyatanya beliau tidak mendengarkan apa yang menjadi tuntutan kami, mereka seakan-akan menutup mata akan hal ini,” Cetus Irfan.

Di Indonesia sebagaimana merujuk pada UU Perseroan Terbatas dan PP Nomor 47 Tahun 2012, tak dijelaskan berapa perusahaan harus menyediakan CSR.

“Dengan kata lain, besaran dana CSR adalah diserahkan kepada kebijakan masing-masing perusahaan. Meski begitu, dana CSR adalah bersifat wajib dan harus diperhitungkan dan dianggarkan oleh perusahaan sesuai dengan kepatutan dan kewajaran,” Tegasnya.

Di Indonesia sendiri, besaran dana CSR yang lazim dipakai sebagai patokan adalah berkisar minimal antara 2 sampai 3 persen dari total keuntungan perusahaan dalam setahun.

“Hal ini sudah sangat jelas tapi, mereka tidak memperdulikan. Mereka hanya memikirkan keuntungan perusahaan tanpa memperdulikan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat.  RKAB yang di buat hanya di jadikan pajangan tanpa di jalaskan,” Tutupnya.

#tp/Fhata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *