TIMURPOST.com, RAJA AMPAT — Baru-baru ini PT GAG NIKEL yang beroperasi di Kepulauan Gag Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, melaksanakan kegiatan Musrembang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau Blue Print di Jakarta pada Kamis, (15/9/2022)
Pasalnya, pada kegiatan Musrembang PPM (Red) itu pihak PT GAG NIKEL hanya melibatkan sebagian kecil masyarakat saja. Hal ini menuai kecaman dari berbagai kalangan aktivis dan cendikiawan di Raja Ampat
Melalui Press Rilisnya M. Lubis menerangkan, “Salah satu anak perusahaan PT. Antam yakni PT. Gag Nikel yang beroperasi di pulau Gag Kabupaten Raja Ampat sejak 2018 ini telah banyak menggeruk hasil bumi yang berada di pulau Gag,”
“Dalam melakukan operasi pertambangan di pulau Gag PT. Gag Nikel dalam melaksanakan program kesejahteraan masyarakat masih belum begitu menyentuh, ada banyak hal yang dinilai masih belum maksimal di programkan oleh PT. Gag Nikel,” Tulis Lubis
Lubis mengungkapkan keprihatinannya terhadap cara-cara PT GAG dalam melaksankan musrembang PPM, dirinya juga mempersoalkan keterlibatan masyarakat yang mengikuti musrembang tersebut
“Saya secara pribadi merasa perihatin dengan kondisi serta sistem yang di buat oleh perusahaan kepada masyarakat lingkar tambang. Semestinya PT. Gag Nikel ketika akan merencanakan satu program yang tertuju kepada kesejahteraan masyarakat, harus wajib melibatkan seluruh masyarakat yang akan terdampak dari program tersebut. Sebab selain menerima program masyarakat juga berkewajiban tau apa manfaat dari program yang akan di laksanakan oleh perusahaan,”
Salah satu hal yang saat ini saya soroti terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Gag Nikel yakni, tepat pada tanggal 15 September 2022 kemarin PT. Gag Nikel melakukan kegiatan Musrembang PPM kepada masyarakat PT. Gag Nikel yang bertempat di Jakarta. Pertanyaan yang kemudian keluar dari pikiran saya adalah, masyarakat Gag yang mana yang di maksud, sebab bagi saya jika program yang ingin direncanakan itu untuk masyarakat maka seharusnya tidak boleh ada keterwakilan, seharusnya perusahaan harus melibatkan semua masyarakat yang terdampak dari program tersebut. Jika tidak melibatkan masyarakat secara keseluruhan maka ini bisa jadi akan menimbulkan stigma yang kurang baik dan akan berakibat pada ketidakjelasan dalam melaksanakan program berkelanjutan,” sambungnya.
Menurut Lubis musrembang PPM yang diselenggarakan PT GAG NIKEL ini hanya akan menjebak beberapa kelompok masyarakat saja dan sudah pasti tidak akan dapat dijalankan dengan baik
“Belum lagi kegiatan ini di laksanakan jauh dari daerah perencanaan program, mengapa harus di laksanakan di Jakarta dan mengapa hanya di wakilkan oleh beberapa masyarakat. Perusahaan jangan melakukan satu program kesejahteraan yang hanya untuk menjebak beberapa kelompok dan setelah kembali tidak melaksanakan program secara baik. Bisa jadi ketika menetapkan satu program kepada masyarakat akan jauh dari kebutuhan masyarakat,” cetusnya
“Harapan saya PT. Gag Nikel harus lebih fokus pembahasan serta penetapan program yang memiliki asas manfaat untuk masyarakat, perusahaan berkewajiban menampung semua aspirasi seluruh masyarakat untuk kemudian di rampungkan dalam beberapa program,” tutup cendikiawan muda dari Raja Ampat ini
#tp/zahra