Dua ASN lingkungan Pemerintah Ternate ikut Konvoi Calon Petahana Walikota Ternate

Breaking News39 Dilihat

POSTTIMUR.Com_Tenate. Dua ASN di Lingkup Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, diketahui terlibat politik praktis dengan mengikuti konvoi penjemputan calon petahana Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, wakilnya Nasri Abubakar

Dikutip kabar Narasitimur.com, Kedua ASN itu adalah Camat Ternate Tengah, Fahmi Basa Amin dan staf di Setda Kota Ternate, Achmad Idrus alias Lodja yang merupakan ajudan Sekda Ternate, Rizal Marsaoly.

Fahmi dan Achmad terlihat mengikuti konvoi penjemputan calon Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dan pasangannya Nasri Abubakar, Jumat (23/8/2024).

Amatan narasitimur.id, setelah penjemputan di Bandara Sultan Baabullah, pasangan dengan akronim AMANAH itu, diarak oleh massa para simpatisan pendukung dengan menggunakan mobil pick up mengelilingi pusat kota.

Saat konvoi, kedua ASN itu sedang berada di atas mobil. Achmad Idrus pada posisi tepat di samping Tauhid Soleman, sementara Fahmi yang juga mantan Camat Ternate Barat, mengenakan kopiah putih dan kaos serta celana jeans hitam, dengan posisi tepat di depan Tauhid dan membelakangi arah jalan.

Terpisah, Ketua Bawaslu Ternate, Kifli Sahlan saat diwawancara menegaskan, bahwa tindakan Fahmi dan Achmad adalah pelanggaran netralitas ASN.

Kifli mengaku, jika pihaknya sudah banyak menerima laporan masyarakat terkait keterlibatan sejumlah ASN, dalam kegiatan konvoi Tauhid-Basri siang tadi.

Selain, Fahmi dan Achmad, sebelumnya sudah ada Lurah Marikribu dan Lurah Gamalama yang diduga melakukan hal serupa. Hanya saja, kedua lurah itu, melakukan politik praktis melalui percakapan di WhatsApp Grup (WAG), Kamis (22/8/2024).

Atas dasar itu pula, Kifli menegaskan, pihaknya tidak tebang pilih untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

“Bawaslu lagi menyusun hasil pengawasan di lapangan. Dari data yang kami peroleh, diduga banyak ASN terlibat dalam penjemputan salah satu bakal calon. Ini masih dugaan, dan akan kami dalami sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tegas Kifli.

Kifli bilang, apapun yang menjadi laporan, Bawaslu tetap menindaklanjuti.

“Memang banyak informasi yang masuk. Ada lurah, camat, dan banyak ASN yang ikut andil dalam penjemputan. Jadi kami akan dalami soal ini,” pungkasnya. (**)

Editor: uuu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *