POSTTIMUR.COM-Ternate. Ada-ada saja laporan orang tua wali penerimaan beasiswa program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada jenjang sekolah Dasar Negeri 32, buntut dari tiadanya penjelasan dan transparansi oleh pihak sekolah,
Haikal Kodobo dan Ivan Kodobo adalah Siswa SDN 32, Kaka Beradik itu yang masuk dalam penerima beasiswa pada pendidikan Dasar bagi keluarga tidak mampu. Sayangnya menjelang Dua Bulan terakhir ini tidak kunjung dicairkan oleh pihak sekolah SDN 32,
“Iya (Iyo) Torang so pigi di bank BRI, cuman pihak (dorang) BRI Bilang saldo kosong, saya sudah naik ojek turun ojek berulang kali hanya tanya beasiswa anak saya, tapi jawaban sama saldo masih Kosong” ucap orang tua wali dari Kaka beradik kepada POSTTIMUR.COM
orang tua wali dari Kaka beradik itu juga disarankan oleh pihak Bank untuk ke Sekolah SDN 32 agar dapat secara langsung menanyakan Masalah beasiswa anak mereka.
“Saya disarankan oleh pihak bank agar ke di SDN 32, tapi kepala sekolah tidak tahu masalah beasiswa, malah kepala sekolah Suruh tanya ke operator Sekolah” akunya.
Sapaan Pak Haikal orang tua wali dari Kaka beradik, jelas merasa di rugikan. Sebab hanya uang beasiswa Anak saja ia rela berkorban naik turun ojek dengan ongkos yang mahal, dan bukan baru satu kali ia menanyakan ke pihak bank dan sekolah.
“Saya ulang-ulang pigi nae ojek Deng turun ojek hanya tanya masalah beasiswa anak saya, saya sudah kasih keluar 200 Rp untuk transportasi, hingga hari ini saya so putuskan untuk masalah beasiswa anak saya sudah tidak urusan lagi” pintanya dengan nada kecewa.
Pihak yang dirugikan tidak hanya pak Haikal saja. Salah satu orang tua wali yang lain menduga ada oknum-oknum pihak yang sudah mencairkan beasiswa tanpa sepengetahuan sejak 2022, hal ini ketika orang tua wali menanyakan ke pihak bank BRI untuk mengecek transaksi terakhir anaknya penerimaan beasiswa, alhasil, pihak Bank Menjelaskan bahwa pada transaksi/riwayat terakhir ada yang menarik/mengambil.
“iya benar Ada penarikan pada tahun 2022, dan penarikan itu dilakukan secara manual, dan kami tidak tahu, waktu itu siapa yang tarik, karena untuk tahun 2022 banyak pegawai sudah pindah” cetus salah satu pegawai bank BRI.
Hal yang sama terjadi pada ke empat orang tua wali yang mengalami masalah beasiswa dengan jenis laporan yang berbeda, dalam wawancara secara terpisah dari ke 4 orang tua wali, hanya satu diantara yang mau memberikan keterangan
Ibu (R) 46 tahun kepada media POSTTIMUR.COM. Dengan rasa heran terkait dengan beasiswa yang baru dapat satu kali, setelah itu sudah diputuskan oleh pihak sekolah tanpa kompromi dan penjelasan dari pihak sekolah SDN 32. R menyinggung DPR di pusat dong mati-mati berantas oknum-oknum kepala sekolah yang nakal.
“Saya heran, saya (pe) punya anak yang dapat beasiswa baru satu kali, setelah itu (so tradapa lagi) sudah tidak dapat lagi. Padahal anak saya memiliki Kartu Indonesia pintar, jika sudah tidak lagi tolong pihak sekolah kasih informasi ke kita yang penerimaan beasiswa agar tidak berharap banyak. Masalah beasiswa yang dipusat saja (Ibukota) sana DPR berantas oknum-oknum kepala sekolah yang nakal” cetus R, seorang ibu sebatang karang dengan mata pencarian Jualan keliling.
Hingga berita ini di tayangkan, kepala sekolah SDN 32 Kota Ternate Selatan, Sarifa Djumati susah untuk dihubungi
Editor: uuu
Reporter: uuu