Foto : Kantor Dukcapil Kepulauan Sula
POSTTIMUR.com, SANANA — Bukan lagi rahasia, faktanya nyata, ribuan warga Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara, kini memilih mengurus keterangan pindah domisili keluar daerah.
Hal ini membuktikan bahwa lowongan pekerjaan di Kepualauan Sula semakin sempit, dugaan kuat adalah kelalaian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kepulauan Sula.
Sesuai data yang dikantongi dinas Kependudukan dan Catatan Spil (Dukcapil) Sula di tahun 2021, sudah ribuan warga Sula yang pindah domisili di daerah lain.
Foto : Data Warga Sula yang Berdomisili Keluar Daerah
“Mulai dari bulan Januari sampai dengan September 2021, warga Sula yang pindah domisili, sudah sebanyak 1.308 orang,” beber Kadis Dukcapil Kabupaten Kepulauan Sula, Bambang Fataruba, kepada media, Minggu (3/10).
Kata Bambang, dirinya sudah pernah menyaampaikan hal ini saat rapat di KPUD yang dihadiri juga perwakilan partai politik (Parpol) baru-baru ini, bahwa kalau Penurunan jumlah penduduk ini terus berlangsung, maka akan dapat berpengaruh pada alokasi dana DAU Kabupaten dan secara politik dapat berpengaruh pada jumlah kursi DPRD.
“Karena jika jumlah Penduduk berada dibawah 100 ribu, maka kursi DPRD akan berkurang 5 kursi menjadi 20 kursi saja, dari yang sekarang 25 Kursi,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Dukcapil itu juga mengatakan, banyak sekali warga Sula meminta pindah domilisi di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) di sebabkan karena adanya penerimaan pegawai di perusahaan IWIP.
“Rata-rata sih sama sebenarnya. Cuma tahun ini agak besar mutasi keluarnya, karena adanya penerimaan karyawan pada perusahaan IWIP di Weda itu, ditambah mutasi alasan sekolah, Keluarga, Lulus Tes dan lain-lain,” ujarnya.
#pt/Red
