TIMURPOST.com, TERNATE – Masa Demonstran Front Berjuangan Bersama Masyarakat (BBM) – Malut telah menggelar aksi kedua; Penolakan Kenaikan Harga BBM, Minyak Goreng, Penolakan PPN 11% dan mahalnya kebutuhan pokok rakyat sehari-hari. Senin, (18/04/2022).
Front BBM Maluku Utara di dalamnya tergabung puluhan organisasi; mulai dari organisasi mahasiswa lingkup nasional, daerah dan Badan Eksekutif Mahasiswa.
Aksi bermula pada pukul 09.00 WIT, orasi di buka oleh mahasiswa di sektor Ternate Utara depan kampus FKIP – Unkhair Ternate – jalan arah Bandara Babullah, Kel. Akehuda Kota Ternate.
Sekitar pukul 10.00 WIT massa aksi mahasiswa arah Ternate Selatan di mobilisasi menuju rute pertama aksi, Bandara Babullah Ternate.
Massa aksi Front BBM – Malut tiba sekitar pukul 11.30 WIT di depan Kampus FKIP – Unkhair. Tak lama kemudian moderator membuka aksi, selanjutnya moderator memberikan kesempatan kepada masing-masing delegasi organisasi untuk menyampaikan orasi politik penolakan kenaikan BBM, PPN 11%, Minyak Goreng dan kebutuhan pokok rakyat.
Melalui cermatan media ini, orasi berlanjut sembari mengarahkan massa untuk tetap semangat, aksi damai dan blokade dua jalur jalan raya menuju Bandara Babullah, aksi sebagai upaya mosi tidak percaya terhadap pemerintah nasional dan daerah yang mengambil keputusan dan kebijakan yang menyusahkan rakyat Indonesia.
Aksi yang bermula dari pagi jelang siang, pihak kepolisian pun sudah mencegah massa aksi dengan barikade, pentungan, gas air dan water canon. Massa aksi sampai terjadi bentrok dengan aparat, dan pihak Kepolisian melepas tembakan gas air mata ke arah massa mahasiswa, upaya pembubaran dan pukul mundur gerakan.
Selanjutnya, massa di arahkan kembali ke depan kampus FKIP-Unkhair sambil menyampaikan orasi, dan mengecam pihak kepolisian yang melakukan tindakan keras kepada massa aksi BBM-Malut, versi mahasiswa.
Orasi terus berjalan, sekitar pukul 17.30 WIT pihak kepolisian melepas tembakan water canon, gas air mata, dan penangkapan terhadap massa aksi BBM-Malut. Massa dipukul mundur sampai di depan Sekolah STM Kel. Dufa-Dufa.
Tembakan gas air pun berdampak kepada masyarakat di sekitar Kel. Akehuda, Tubo dan Dufa-Dufa, berita yang beredar hari ini terdapat seorang anak bayi bernama Alfata umur 5 bulan mengalami sesak nafas, warga di sekitar pun panik dan menutup pintu rumah masing-masing.
Sementara Front BBM-Malut yang diamankan ke Polres Kota Ternate berjumlah 14 orang, berikut ini nama-namanya ;
1. G (Teknik Tambang UMMU)
2. F (HMI)
3. H (HMI)
4. A (HMI)
5. A (KAMMI)
6. A (Pelajar/Siswa)
7. A (LMND)
8. J (SOMBAR)
9. F (HMI)
10. S (Teknik UMMU)
11. B (SDMN)
12. FP (SDMN)
13. IP (Fak. Ekonomi UNKHAIR)
14. MAR (HMI)
Ketika Front BBM-Malut bergerak menuju Polres Ternate hingga malam selesai buka puasa, mendesak Polres Kota Ternate untuk pembebasan kawan-kawannya, yang terjadi justru pembubaran dan pengamanan tiga (3) mahasiswa di depan Kantor Polres, lalu dibawa oleh polisi ke dalam Kantor Polres. Hingga malam ini, mahasiswa masih duduk di depan Polres Kota Ternate.
Terima kasih, mohon pantauan, advokasi dan solidaritas gerakan buruh, petani, Lembaga Bantuan Hukum, masyarakat adat, kelompok lingkungan, mahasiswa, perempuan dan unsur rakyat lainnya, harap para mahasiswa(MHI).
#tp/Red
1 komentar