Nyaris Punah, Tradisi “Jangan” Suku Makian Kembali Terlihat Di Media Sosial Facebook

TIMURPOST.com, HALSEL — Pernahkah anda mendengar kata “Jangan? Kata yang dalam bahasa Indonesia berarti kata yang menyatakan melarang tidak memperbolehkan akan sesuatu hal atau tindakan.

Berbeda dengan “Jangan” yang satu ini. Jangan yang ini adalah jangan yang lahir dikalangan suku Makian di Provinsi Maluku Utara.

Seni sastra lisan suku Makian yang nyaris punah itu kini kembali di unggah di Facebook. Adalah Akun milik Idrus Samud Sardin Basrah yang dalam laman Facebook nya mengaploud video berdurasi sekitar 1 menit lebih itu terlihat dua orang wanita yang sedang “Bajangan” (memainkan seni sastra lisan jangan) Orang di Makian biasa menyebutnya.

Selain Togal (tarian khas suku Makian) “Jangan” adalah sebuah seni sastra lisan suku Makian yang ada sebelum togal.

Tradisi “Jangan” merupakan tradisi yang dahulunya sering di mainkan oleh para tetua kampung bisa perempuan ataupun laki-laki. Orang suku Makian biasa menyebutnya “Bajangan” (melantunkan pesan amanat para leluhur)

Seni sastra lisan “jangan” sering diiringi dengan Tifa (bedug kecil). Selain Tifa, “Jangan” dapat diiringi dengan Gambus.

Seperti pada suku Ternate dengan Dalili Tifa, Dola bololo dan lainnya, ” jangan” pada suku Makian yakni seni sastra lisan yang dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih. Biasanya “jangan” atau seni sastra lisan orang Makian ini dilantunkan dengan sajak menggunakan bahasa daerah Makian sendiri atau Dola bololo (Satra lisan Ternate) atau pesan para petuah yang menggambarkan suasan kehidupan cinta dan kasih sayang.

#tp/MB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *