Foto : Muhdin Abdurrahman, Wasekbid PTKP HMI Cabang Ternate
TIMURPOST.com, MALUT — Perhelatan STQ Nasional ke XXVI tahun 2021 yang akan digelar di Provinsi Maluku Utara pada tanggal 16 nanti kabarnya akan dihadiri oleh Presiden RI Ir. Jokowidodo.
Pasalnya kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu mendapat respon dari berbagai kalangan aktivis di Maluku Utara. Kali ini HMI Cabang Ternate melalui Wasekbid PTKP Muhdin Abdurrahman.(14/10/2021)
Kepada POSTTIMUR.com, Muhdin memaparkan “Sudah semestinya kehadiran Presiden RI Jokowidodo di Maluku Utara patut ditolak oleh seluruh masyarakat, sebab hingga kini, janjinya pada saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku Utara pada 08 mei 2015, yang dalam kesempatanya menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi bahwa Pemerintah Pusat melalui Presiden akan menyumbangkan anggaran sebesar 3 triliun, untuk di alokasikan sebagai upaya percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan lain-lain di kawasan Sofifi Provinsi Maluku Utara.
“Hingga kini kejelasan anggaran tersebut belum diketahui, kapan dikucurkan dan pembangunan apa yang sedang di alokasikan melalui anggaran tersebut di Maluku Utara, sedangkan akses jalan raya lingkar kepulauan Halmahera (Oba Selatan-Gane Barat Utara, Gane, dan Weda-Haltim, dan serta jalan lingkar Obi, dan lainnya) pun mulai dari setelah pemekaran Provinsi hingga kini belum teratasi, tidak hanya janji 3 triliun Presiden RI untuk pembangunan jalan dan lain-lain. melainkan juga telah bersama-sama beberapa tokoh Pemerintahan Daerah telah memberhentikan pencanangan atas kawasan khusus Ibu Kota Sofifi, Maluku Utara”.
Dikatakan, Pada tanggal 8 mei 2015, melalui Media Bisnis.com, Khusus untuk wilayah Kota Ternate, Presiden (Ir Jokowi) juga menyampaikan akan membangun pelabuhan secara besar-besaran, namun hingga kini belum terdapat tanda-tanda pembangunan tersebut, belum lagi pelabuhan Ternate-Hiri yang hingga kini tidak memiliki kejelasan.
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ternate melalui bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda telah bersikukuh dengan masyarakat sekitar Kawasan Sofifi dan Kota Ternate untuk bersama-sama memblokade perjalanan Presiden RI (Ir. Jokowidodo) menuju ke kegitan STQ Sofifi dan melakukan aksi di depan Kantor Gubernur, menuntut agar Gubernur menolak kehadiran Presiden, sebab ini merupakan suatu sikap arogansi kekuasaan dan perbuatan tidak terpuji atas Pemerintah Pusat terhadap seluruh masyarakat dan Pemerintah Daerah. Sebab provinsi Maluku Utara sebagai penyuplai sumberdaya alam terbesar bagi pembangunan Indonesia melalui sector Industri dan Pertambangan serta perekomian lainya, Beber Wasekbid PTKP
Foto : Muhdin Abdurrahman
“Harapan kami adalah meminta presiden RI (Ir. Jokowidodo) untuk memberikan kejelasan atas semua janji dan sikap politiknya terhadap seluruh masyarakat Maluku utara”.
Bila harapan ini tidak di indahkan maka Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ternate menuntut kepada DPRD Provinsi untuk mengevaluasi sumber anggaran kegiatan yang di pakai pada event STQ Nasional, sebab target, sasaran dan tujuan kegiatan sangat terlihat seolah-olah adalah merupakan by desain dan branding cover atas semua akumulasi permasalah yang terjadi di Provinsi Maluku Utara khusunya pada kawasan industry pertambangan (Haltim, tepelo dan Bicoli, Obi, dan lain-lain) serta masalah-masalah lainya. Tandasnya
Wasekbid PTKP juga mengatakan “Kami juga melihat (STQ) yang diselenggarakan pada 16 Oktober nanti, jangan sampai tidak menyentuh secara keseluruhan sebagaimana tujuan yang diharapakan masyarakat melainkan hanya semata-mata untuk cari muka dan cari masa menuju perhelatan 2024, oleh segelintir elit politik local (Pemerintah Provinsi Maluku Utara)”.
#tp/Red
Sabar, baru Copid. Uangnya dialihkan kesana broder broder mahasiswaku yang maha